Mohon tunggu...
Ida Bagus Indra Dewangkara
Ida Bagus Indra Dewangkara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Antusias saat membahas teknologi/sistem informasi dan sejenisnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Walaupun Kalah 6-3, Manchester tetaplah Merah!

4 Oktober 2022   01:29 Diperbarui: 4 Oktober 2022   01:35 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rabu (3/10/2022), derby dua klub sekota terbesar di dunia sepak bola, Manchester United dan Manchester City telah berlangsung. Sesuai dengan judul, skor akhir antara MU dan Man. City ini berakhir dengan skor 6-3 yang dimenangkan oleh Man. City.

Dalam tulisan ini, saya tidak akan membagikan fakta-fakta menarik atau apapun itu yang berkaitan dengan kedua klub Manchester. Saya sendiri akan membagikan mengapa saya tetap berteguh hati bahwa "Manchester Is Red!".

Konyol memang konyol. Pasalnya, 6 pertandingan MU terakhir hanyalah kebobolan 3 goal. Namun, pada malam hari (dalam WIB) kemarin MU telah dibobol sebanyak 6 goal oleh Man.City.

Sebagai fans, saya tentunya cukup kecewa dengan hasil tersebut. Padahal, sebelum pertandingan saya sangatlah yakin bahwa MU berhasil mengalahkan atau memberikan perlawanan sengit kepada rival sekotanya tersebut.

Lini belakang MU belakangan ini juga telah menampilkan permainan terbaik mereka. Duet antara R. Varane dan L. Martinez digadang-gadang akan berhasil membuat lini serang Man.City tak berkutik.

Tidak hanya itu, lini tengah MU seperti McTominay, C. Eriksen, dan Casemiro juga digadang-gadang akan menyulitkan penyerangan sekaligus pertahanan skuad Man.City.

Meskipun sudah menampilkan permainan terbaiknya dalam 6 pertandingan terakhir, tetapi MU tiba-tiba menjadi "tim lawak" ketika bertemu dengan rival sekotanya tersebut.

Pada saat babak pertama berakhir dengan skor 4-0, saya sudah cukup putus asa dengan tidak menyaksikan pertandingan di babak kedua. Namun, sebuah notifikasi muncul di smartphone saya. Notifikasi tersebut adalah goal yang berhasil dilesatkan oleh Antony melalui tendangan melengkung yang indah.

Hal tersebutlah yang membaut saya kembali menyaksikan MU walaupun dengan skor 4-1. Selang kurang lebih 10 menit, MU kembali dibobol melalui goal indah dari E. Halland yang membuat MU kembali tertinggal 4 goal.

Sebagai golongan fans yang terkenal paling sabar di dunia, saya dengan menegarkan hati berupaya untuk tetap menyaksikan "aksi pembantaian" ini.

Selang beberapa menit lagi, Man. City kembali mencetak goal melalui P. Foden yang membuat ia dengan E. Hallang mencetak masing-masing hattrick mereka.

Sungguh menyaksikan, ditambah lagi adanya scene yang menampilkan idola saya C. Ronaldo yang hanya duduk untuk menghangatkan bangku cadangannya. Melihat scene tersebut, saya memiliki perasaan yang aneh, pasalnya C. Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik dalam dunia sepak bolah dunia.

Man.City pun mengganti beberapa pemain inti mereka dengan pemain muda. Apakah ini bertanda "mengejek" skuad MU yang sangat payah pada pertandingan tersebut?

Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Namun, permainan MU sangat payah pada hari itu sehingga mereka memang pantas untuk diejek. Namun di sisi lain, menurunkan pemain muda di pertandingan yang "sudah pasti menang" adalah keputusan yang sangat tepat.

Dengan skuad yang bukan inti, Man. City memiliki permainan dengan tensi yang cukup menurun. Memanfaatkan kondisi ini, MU dengan skuad utama mereka berhasil menambah satu goal melalui bola rebound Fred dan dimanfaatkan oleh A. Martial.

Tidak spesial, karena MU lagi-lagi tertinggal 4 goal oleh Man. City. Namun, menjelang menit terakhir (90 menit), MU berhasil mendapatkan "voucher" penalti yang diambil oleh A. Martial.

Goal!, A. Martial berhasil mencetak goal keduanya pada pertandingan ini yang sekaligus membuat skor menjadi 6-3. Namun, waktu sudah akan berakhir.

Fans MU terlihat banyak yang meninggalkan stadion sebelum pertandingan. Beberapa penonton Man. City pun terlihat ikut merayakan goal dari MU karena banyak fans MU pergi meninggalkan stadion.

Hari yang tragis. Mengingat, esok harinya adalah hari senin. Ah... memang MU ini memaksa saya untuk mengawali minggu dengan bad mood saja... Mungkin saja, perasaan saya ini juga banyak dirasakan oleh fans-fans MU lainnya di luar sana.

Namun sebagai fans yang sepertinya akan tetap setia, saya tetap mendukung MU untuk kedepannya. Kalah, seri, atau menang adalah suatu hal yang pasti terjadi. Namun, MU tetaplah klub terbaik di dunia dan khususnya di kota Manchester.

Tidak hanya dari sejarahnya, beberapa pemain idola sayapun kini berseragam "The Red Devils". Saya yakin, suatu saat nanti MU pasti dan akan mendapatkan gelar mereka sekaligus membuka puasa gelar yang sudah dinanti-nantikan oleh para penggembar MU.

#GGMU! #ManchesterisRed!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun