Seberapa seringkah masyarakat mendengar istilah perubahan iklim? Berita terkait perubahan iklim belakangan ini sering mencuat di permukaan media. Namun ada hal penting untuk diketahui agar tidak salah kaprah. Hal penting tersebut adalah pengetahuan dasar mengenai apa itu perubahan iklim.Â
Apa itu perubahan iklim?Â
Secara harfiah, perubahan iklim merupakan perubahan yang sangat berarti pada iklim. Contoh dari perubahan iklim yaitu pemanasan global, pengaruh pada suhu udara dan curah hujan di bumi yang disebabkan oleh beberapa aktivitas seharihari manusia.Â
Mengapa topik perubahan iklim sangat penting dibahas saat ini? Jawabannya sederhana, karena manusia merupakan penyebab dan yang merasakan dampak dari perubahan iklim.
Apa contoh penyebab perubahan iklim?Â
Menurut dokumen teknis United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), kegiatan manusia dapat merubah iklim secara langsung dan tidak langsung.Â
Kegiatan manusia yang berdampak pada perubahan iklim dapat merubah pengamatan selama periode waktu tertentu terkait dengan komposisi atmosfer global serta variabilitas iklim alami.Â
Lantas, apa saja sih kegiatan manusia yang dapat merubah iklim? Dilansir Tirto.id, kegiatan sehari-hari manusia yang berdampak pada perubahan iklim yaitu mengendarai kendaraan bermotor yang mengandung polusi kimia, membuang sampah yang mengandung gas metana, menggunakan kulkas yang mengandung gas Klorofluorokarbon, hingga memberikan pupuk penyubur nitrogen ke tanah yang dapat merubah nitrogen menjadi N2O secara alami.
Selain semua penyebab yang sudah disebutkan, ada satu penyebab terkini yang sangat berdampak pada perubahan iklim. Penyebab tersebut adalah peran dari adanya teknologi. Benar sekali, teknologi saat ini sudah menjadi tangan kanan manusia, sebab banyak sekali aktivitas yang tidak dapat terlepas dari peran teknologi.Â
Di era disrupsi saat ini, banyak pekerjaan manusia sudah dapat dilakukan secara daring dengan memanfaatkan teknologi informasi. Sistem kehidupan seperti ini tidak terpikirkan oleh masyarakat umum sebelumnya.Â
Jika pemanfaatan teknologi informasi berdampak buruk pada iklim, lantas bagaimana solusinya? Sebelum membahas solusi, mari berkenalan dengan konsep Green Computing yang kini menjadi topik diskusi terkini oleh mahasiswa, dosen, guru, dan profesional bidang sistem informasi (SI) atau teknologi informasi (TI).Â
Apa itu Green Computing?Â
Definisi dari Green Computing yaitu ilmu tentang perancangan, pembuatan, penggunaan, pembuangan, sampai pengolahan teknologi informasi agar dapat digunakan selaras dengan kelestarian lingkungan. Organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi dapat menekan dampak buruk terhadap iklim.Â
Sebagai contoh, penggunaan kertas berlebih dari organisasi bisnis berdampak buruk bagi iklim karena kegundulan pohon yang mempengaruhi ketersediaan air dan pemanasan global.Â
Tidak hanya itu, pemanfaatan teknologi lainnya seperti pemakaian AC yang berlebihan, limbah elektronik, sampai pengiriman surel yang berlebihan dapat meningkatkan emisi karbon bumi yang berakibat fatal pada pemanasan global.
Mengapa Green Computing bisa menjadi solusi?Â
Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa Green Computing bisa menjadi solusi perubahan iklim. Jawabannya adalah karena konsep Green Computing memberikan strategi khusus dalam memberikan saran, solusi, dan rekomendasi penggunaan teknologi informasi yang ramah lingkungan.
Manfaat Green ComputingÂ
Adapun manfaat dari penerapan konsep Green Computing di antara lainnya yaitu menciptakan teknologi yang ramah lingkungan, penghematan terhadap energi listrik pada teknologi, mengurangi pengeluaran sumber daya, menghemat penggunaan kertas, penggunaan perangkat keras sesuai dengan jangka waktu yang semestinya, menjadi agent of change perubahan iklim bagi masyarakat, hingga menimbulkan nama baik organisasi.
Contoh dari keberhasilan Green Computing di organisasi dirasakan oleh Sekolah Adiwiyata SDN Lowokwaru 2 Malang. Berdasarkan NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial yang ditulis oleh Suljatmiko, SDN Lowokwaru 2 Malang yang menerapkan pembelajaran daring dengan konsep Green Computing dapat menyeimbangkan pemakaian kertas, tata kelola administrasi lebih efektif dan efisien, hemat anggaran energi listrik dan server.Â
Semua upaya tersebut sama sekali tidak mengeluarkan emisi CO2 dan tentunya ramah lingkungan.
Namun, satu hal penting yang perlu saat ini adalah bagaimana konsep Green Computing bisa diterapkan bagi seluruh organisasi. Strategi yang bisa disiasati sejak dini adalah mengupayakan konsep Green Computing dikuasai oleh mahasiswa dengan latar belakang jurusan SI/TI.
Target yang tepat adalah mahasiswaÂ
Mengapa harus mahasiswa? Karena mereka adalah generasi bangsa yang akan terjun ke dunia industri. Strategi yang menyasar ke para mahasiswa juga sejalan dengan konsep Green Jobs yang saat ini kurang banyak diketahui masyarakat.
Bagi yang belum tahu, Green Jobs sendiri merupakan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan penghijauan lingkungan yang sejalan dengan upaya menekan perubahan iklim.Â
Membekali pedoman konsep Green Computing pada mahasiswa SI/TI adalah cara mempersiapkan mereka agar dapat terjun ke dunia industri sebagai Green Jobs.Â
Namun, bagaimana implementasinya? Eskalasi perubahan pola pikir mahasiswa SI/TI dapat menjadi solusi dalam upaya ini. Perlu persiapan matang dan beberapa tahap yang harus dipikirkan dalam menjalankan strategi ini.Â
Bagaimana Strateginya?Â
Banyak strategi yang bisa diterapkan, tetapi pemilihan strategi tersebut perlu didasari oleh banyak pertimbangan dan alasan yang kuat.Â
Sebagai contoh sederhana, pengadaan mata kuliah Green Computing, komunitas mahasiswa Green Computing, ekstrakurikuler Green Computing, komunitas Green Jobs, pengadaan website diskusi Green Computing, penelitian konsep Green Computing, sampai kampanye di media sosial.
Namun mengimplementasikan semua itu bukanlah hal yang mudah, tetapi hal yang tidak mudah bukan berarti tidak bisa diterapkan.Â
Banyak pihak yang diharapkan ikut bahu-membahu dalam menyebarkan konsep Green Computing pada mahasiswa SI/TI, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, instansi swasta, serta komunitas peduli lingkungan.
Dari Green Computing untuk masa depan yang lebih baikÂ
Pembekalan konsep Green Computing pada mahasiswa SI/TI dapat menjadi upaya inovatif untuk mencegah perubahan iklim pada saat ini dan masa mendatang. Sebab, lulusan dari mahasiswa SI/TI sangat berpeluang berkarier sebagai Green Jobs dengan berpedoman pada konsep Green Computing.Â
Maka dari itu, strategi dan menguatkan peluang profesi Green Jobs bagi mahasiswa SI/TI patut disadari banyak pihak terkait. Tujuannya tentu agar dapat diterapkan mulai saat ini. Dengan begitu, Green Computing mulai dapat berperan dalam pencegahan perubahan iklim. Ayo terapkan Green Computing mulai hari ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H