"Hati yang berdarah ya..?"
"Ya.."
Ruth tiba-tiba tersentak, "EHH, KITA NGELUPAIN BRAY"
"IYA JUGAA, berarti dia innocent kan, Wen?" Kata Esai.
Owgen juga tersadarkan, "I, iya juga! Kita harus minta maaf dong karena mencurigain dia."
Melihat tingkah konyol teman-temannya, Milka tertawa dan merasa sedikit sedih karena kepergian kedua temannya ternyata disebabkan oleh dirinya sendiri.
Ruth menepuk bahu Milka yang sedang merenung, "Udah, gausah terlalu dipikirin.. Yang penting kita semua selamat dan pelakunya ketahuan... Mungkin ini semua emang takdir."
The end...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H