Mohon tunggu...
Steffi
Steffi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid SMP

Saya seorang murid SMP yang ingin mengikuti tantangan guru saya untuk menulis selama sebulan. Hobi saya gambar, menari, membaca, dll.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanaman Merah Muda

17 Oktober 2024   13:55 Diperbarui: 17 Oktober 2024   14:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kriing kriing.. Bel makan siang sudah berbunyi.. Dan tentunya, para siswa berhamburan keluar kelas untuk bertemu dengan temannya yang dari kelas lain. Di tengah suasana yang ramai riuh, aku melihat bu Sari, office girl sekolah, sedang menyiram sebuah tanaman kecil yang berwarna hijau.

"Bu, ini tanaman baru ya?" Aku menghampiri bu Sari dan ia mengangguk. Aku menatap tanaman tersebut, daun mungilnya berwarna hijau dan ujungnya runcing ke atas,

 "Mengapa ibu memilih untuk menanam echeveria?"

"Echeveria melambangkan cinta abadi dan dikenal karena ia mampu tumbuh di berbagai kondisi" balas bu Sari sambil tersenyum lembut. "Maka dari itu, harapannya supaya tanaman ini dapat tumbuh dengan sehat. Kamu mau coba siram?"

Aku mengangguk dan entah kenapa, aku ikut tersenyum dan aku merasakan ketenangan di hati. 

Keesokan harinya, aku kembali melihat bu Sari yang menyirami tanaman tersebut dengan penuh hati-hati.. Mungkin beliau tidak ingin tanaman tersebut kelebihan air atau kekurangan air. Lama kelamaan, tumbuhan echeveria itu semakin besar dan warnanya sedikit berubah menjadi merah muda, indahnya.. Aku jadi merasa bangga dengan tumbuhnya bunga echeveria itu, haha.. 

Setiap hari, aku dan bu Sari bergantian dalam menyirami tanaman echeveria merah muda tersebut. Dan ya, tanaman tersebut tumbuh dengan sangat baik! Warnanya sekarang sepenuhnya merah muda dan kata bu Sari, "Tahu nggak? Echeveria yang warnanya merah muda begini sangat langka, lho.. Sebutannya pink diamond."

Woah, aku sedikit terkejut dan merasa senang sekali karena berhasil menumbuhkan sebuah tumbuhan langka, "Kita keren banget, deh bu"

Bu Sari terlihat bingung dan kemudian tertawa..

Hari demi hari berlalu, aku seringkali memandangi echeveria ku yang indah itu selama pelajaran. Bahkan terkadang, aku dikira melamun oleh guruku dan aku jadi sering ditegur. Tapi, aku tetap sukaaa sekali memperhatikan echeveria itu..

Namun, bu Sari tidak pernah kulihat lagi sejak hari itu.. Awalnya kukira beliau cuti atau mungkin sakit, tetapi ini sudah sebulan.. Setiap istirahat aku menanti kehadiran dari bu Sari, tapi ia tidak pernah datang lagi.. Bu Sari kenapa ya..? Bahkan echeveria pink diamond kami pun sepertinya merasa kangen dengan bu Sari karena ia terlihat sedikit kusam semenjak bu Sari tidak datang menyiraminya lagi.

Suatu kali, aku sedang melamun sembari memerhatikan echeveria merah muda itu.. Tiba-tiba seorang office boy datang dan mencabut echeveria pink diamond kami. Aku shock dan langsung menuju ke office boy tersebut, "Lho, lho, pak? Kok tanamannya dicabut? Balikin, dong!"

Office boy tersebut mengerutkan dahi, "Akarnya udah busuk.. buat apa ditanam? Mending diganti yang baru."

"Hah? Akarnya busuk? Tapi pak, itu tanaman langka, lho.. Bapak salah liat kali-" Sebelum aku bisa menyelesaikan kalimatku, pak office boy sudah menanam tunas kecil lainnya.

"Bapak! Bapak dengar saya, enggak sih? Merawat pink diamond echeveria itu sulit, lho pak." 

"Iya.. Tapi tanamannya udah layu. 'Kan warnanya udah pudar.. Tenang aja, dik.. Nih, ada tanaman pengganti. Lagipula udah biasa kok tanaman layu dan diganti. Enggak perlu kayak orang yang kehilangan gitu kali?" Jawabnya sebelum pergi menjauh dariku..

Aku merasa kesal, semudah itukah mengatakan hal itu? Di tengah kesedihanku itu, aku terpikirkan.. Manusia yang tidak pernah mengalami atau berjuang bersama tidak akan mengerti... Sama seperti pak office boy yang tidak pernah berjuang untuk merawat pink diamond kami, ia tidak akan mengerti perasaanku. Mungkin tanaman echeveria kami cuman 'tanaman yang layu dan busuk' di matanya, tapi bagiku, itu akan selalu menjadi tanaman terindah yang pernah kulihat.

Selain itu, aku sadar bahwa di dunia ini manusia tidak akan berpuas pada satu hal saja.. Kalau suatu hal yang mereka sukai itu sudah mulai mengalami penurunan atau semacamnya, mereka akan langsung menggantinya dengan yang baru.. Kejam juga ya dunia kita? Artinya tidak ada gunanya sebenarnya kalau kita menuruti kemauan seseorang. Tidak ada artinya kalau kita mengikuti semua yang orang lain inginkan. Tidak ada manfaatnya kalau kita memaksa diri kita untuk jadi 'sempurna' seperti yang diharapkan seseorang. Kita malah akan lelah sendiri.. dan ujung-ujungnya, kalau kita salah sedikit saja, kita akan langsung diganti oleh seseorang/sesuatu yang baru..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun