(14 Juli 2023, Simpang) Teknologi pertanian terus berkembang dengan pesat untuk mencapai keberlanjutan dalam produksi pangan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah teknik vertikultur yang menciptakan plot tanaman secara vertikal dan pembuatan pupuk organik cair. Pada tanggal 14 Juli 2023, mahasiswa KKN-TI IPB mengadakan acara demonstrasi mengenai dua inovasi tersebut.
Vertikultur adalah metode bertanam yang memungkinkan tanaman ditanam secara vertikal, baik di dinding, pagar, atau struktur khusus lainnya. Ini merupakan langkah maju dalam pertanian perkotaan dan perdesaan, karena memungkinkan produksi pangan yang lebih efisien dalam ruang terbatas, serta mengurangi kebutuhan akan lahan pertanian yang luas.
Acara demonstrasi, yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN-TI IPB, menampilkan berbagai jenis tanaman dapat ditanam dalam plot vertikultur. Tanaman yang dihadirkan termasuk berbagai macam sayuran hijau, seperti pakcoy, selada, seledri, dan kangkung. Para peserta juga diberikan panduan praktis mengenai teknik bercocok tanam vertikultur, mulai dari pemilihan media tanam, nutrisi, hingga perawatan yang tepat serta diberikan kesempatan untuk memperagakan penanaman vertikultur.
Salah satu keuntungan utama dari vertikultur adalah pemanfaatan ruang yang lebih efisien. Dengan teknik vertikultur, masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal. Dengan menggunakan teknik ini, lahan sempit pun bisa termanfaatkan.
Kelompok Wanita Tani dan PKK yang hadir pada demonstrasi ini juga mengakui bahwa vertikultur dapat meningkatkan hasil panen secara keseluruhan. Sistem irigasi dan pengelolaan air yang efisien memastikan tanaman mendapatkan jumlah air yang tepat sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi risiko kekeringan atau kelebihan air yang berpotensi merusak tanaman.
Sekretaris PKK Ibu Ai, menyatakan bahwa vertikultur adalah langkah kecil yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah dan memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. "Bagus juga ada vertikultur, jadi nanam lebih leluasa ga harus di lahan besar, makin bisa banyak tanam sayur ini mah" ujarnya.
Salah satu langkah perawatan bagi tanaman adalah pemberian pupuk. Pada kesempatan ini, mahasiswa KKN-TI IPB juga memperkenalkan pupuk organik cair (POC) yaitu jenis pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, limbah dapur, atau bahan organik lainnya yang terfermentasi. Proses fermentasi menghasilkan cairan yang kaya akan nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman. Para peserta yang hadir diberikan penjelasan mengenai pembuatan dan penggunaan POC.
Diharapkan, ini akan mendorong pertumbuhan pertanian berkelanjutan yang lebih luas dan membantu mewujudkan visi masa depan pertanian yang lebih cerdas dan berdaya tahan. Pertanian vertikultur menjanjikan perubahan positif dalam dunia pertanian dan kehidupan masyarakat dalam pemenuhan pangan rumah tangga. Dengan inovasi seperti ini, masa depan pertanian tampak lebih cerah, lebih produktif, dan lebih berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H