(4-7 Juli 2023), Desa Simpang - Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola asuh terhadap anak, Mahasiswa KKN IPB menggelar sosialisasi stunting di dua Posyandu Desa Simpang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya para ibu tentang pentingnya pola asuh sebagai kunci pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pola Asuh Kunci terhadap Anak (PAKTA) merupakan langkah strategis yang diambil Mahasiswa KKN-TI IPB untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih menjamur di Kabupaten Garut, termasuk Desa Simpang. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stunting merupakan kondisi gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai dalam jangka waktu yang panjang, terutama selama masa pertumbuhan penting anak.
Kegiatan sosialisasi ini bekerja sama dengan pemerintah Desa Simpang dan tenaga medis berkompeten dengan tujuan memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua dan kader kesehatan mengenai berbagai faktor penyebab stunting, seperti pola asuh dan pola makan anak.
Peserta sosialisasi diajak untuk lebih memahami bagaimana memperoleh pola asuh yang sesuai terhadap anak. Dimana pilihan yang melekat kepada perempuan untuk memilih pekerjaan dan keluarga menjadi salah satu permasalahan yang cukup pelik di kalangan perempuan, pada kesempatan ini Mahasiswa KKN-TI IPB memberikan pandangan lain bahwa pekerjaan atau keluarga keduanya dapat dipenuhi.
Salah satu tenaga medis yang turut berpartisipasi dalam sosialisasi tersebut, Ibu Untung (bidan) menyatakan, "Para Ibu di Desa Simpang rata-rata bekerja sebagai petani di kebun dan separuh harinya dihabiskan untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Biasanya anak mereka dititipkan kepada keluarga atau anak tertua keluarga tersebut. Oleh karena itu pola asuh yang diberikan kepada anak menjadi tidak optimal."Â
Sosialisasi ini menyajikan informasi mengenai cara memperoleh keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Terdapat 4 poin yang diberikan yaitu kepentingan pekerjaan, kebutuhan pekerjaan, kepentingan keluarga, dan kebutuhan keluarga. Kemudian Mahasiswa KKN-TI IPB juga memberikan ide permainan yang bisa meningkatkan kelekatan ibu dan anak. Berkaitan dengan pola makan anak, Mahasiswa KKN-TI IPB mensosialisasikan mengenai gerakan isi piringku berdasarkan usia anak. Dengan pengetahuan ini, diharapkan orang tua dan masyarakat dapat lebih peka dan segera mengambil langkah pencegahan terhadap stunting.
Sebanyak 70 peserta menghadiri acara ini, salah satunya bidan Desa Simpang, Annisa menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat dalam mengikuti sosialisasi ini. "Dengan partisipasi aktif dari para ibu dan bantuan Mahasiswa KKN-TI IPB semoga dapat memberikan pengetahuan kepada para ibu dan meningkatkan pertumbuhan anak-anak Desa Simpang."
Sosialisasi stunting ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkrit dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, untuk meminimalisir angka stunting di Desa Simpang sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berpotensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H