Mohon tunggu...
afib rizal
afib rizal Mohon Tunggu... -

bukan siapa siapa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tetangga yang Berisik

14 Desember 2016   14:26 Diperbarui: 14 Desember 2016   14:38 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2009, Sir Alex ferguson untuk pertama kalinya memperkenalkan istilah ini yang ditujukan untuk menyindir rival sekota MU, yakni City. Ternyata sampai sekarang istilah ini masih relevan digunakan untk menggambarkan para "tetangga" kita.

Di FB misalkan, ada tipikal "tetangga" yang jarang membuat status, namun selalu mengomentari status orang dengan nada nyinyir. Seolah ia adalah parameter kebenaran. Jika didiskusikan kadang kaidah ilmiah (logika, fakta, dan dialektika) tidak diindahkannya. Akhirnya, "kata kata mutiara" akan keluar memenuhi kolom komentar.

Uniknya, kebanyakan dari mereka kedatangannya di halaman orang tidak pernah diundang. Tiba tiba lamgsung muncul begitu saja (seperti Jaelangkung). Bahkan ada pula yang jalan jalan ke kampung orang, dan kemudian menggurui para warga di kampung itu.

Dalam kehidupan nyata pun demikian. Ada tipikal orang yang bertindak atas nama sesuatu yang ia yakini kebenarannya dan akhirnya memaksakan kehendaknya kepada para tetangganya yang lain. Ironisnya, mereka melakukannya dengan kebanggaan.

Seperti anak kecil, para "tetangga yang berisik" ini maunya selalu dituruti kehendaknya. Jika tidak, ia akan ngambek dan sesuatu yang "lucu" akan mereka lakukan.

Dalam interval waktu tertentu, "halaman rumah kita" dan "kampung" tempat kita tinggal harus "dibersihkan" dari para "tetangga yang berisik" ini (unfriend). Mungkin selanjutnya, para "tetangga yang berisik" ini akan muncul di kolom komentar di status ini, bukan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun