Dalam fiksi, surealisme sering menghadirkan elemen-elemen yang tampaknya tidak masuk akal, seperti alur cerita yang melompat tanpa peringatan, pergeseran waktu dan ruang, serta karakter yang melanggar batasan logis.Â
Salah satu contoh awal yang terkenal adalah karya Franz Kafka, The Metamorphosis (1915), tentang kisah bermula seorang pria bernama Gregor Samsa yang tiba-tiba terbangun sebagai seekor serangga raksasa.Â
Elemen sureal dalam cerita ini tidak hanya terletak pada transformasi fisik Gregor menjadi serangga, tetapi juga pada bagaimana dunia di sekitarnya bereaksi terhadap perubahan tersebut.Â
Dalam dunia yang tampak biasa saja, perubahan besar yang dialami Gregor diterima oleh keluarganya dengan cara yang sangat tidak wajar. Alih-alih menunjukkan keterkejutan atau ketakutan yang seharusnya, keluarganya lebih sibuk memikirkan bagaimana mereka akan melanjutkan hidup tanpa dukungan finansial dari Gregor. Ini menciptakan kontras yang tajam antara situasi fantastis dengan respons yang datar dan dingin.
Selain itu, Kafka menggambarkan lingkungan fisik dan emosional Gregor dengan cara yang mengintensifkan keanehan. Kamar tempat Gregor terkurung menjadi metafora penjara, baik secara harfiah maupun psikologis. Keterasingannya dari keluarganya mencerminkan isolasi yang sering dialami manusia modern dalam masyarakat.Â
Elemen-elemen ini, yang tampaknya melampaui logika tapi tetap menyentuh aspek realitas, adalah inti dari surealisme dalam karya ini. Melalui penggunaan metafora dan simbolisme yang kuat, Kafka menunjukkan bagaimana ketidaklogisan kehidupan sehari-hari dapat diubah menjadi pengalaman yang menggugah emosi dan pikiran.
Salah satu novel luar negeri lainnya yang juga sangat terkenal dengan elemen surealisme adalah One Hundred Years of Solitude (1967) karya Gabriel Garca Mrquez.Â
Novel ini sering dianggap sebagai mahakarya realisme magis, yang memiliki banyak kesamaan dengan surealisme. Cerita ini mengisahkan tujuh generasi keluarga Buenda di kota fiktif Macondo.Â
Dalam novel ini, realitas bercampur dengan hal-hal yang fantastis, seperti hujan bunga kuning, wanita yang naik ke langit, dan hantu yang hidup berdampingan dengan manusia. Semua elemen tersebut digambarkan dengan cara yang begitu alami sehingga pembaca terjebak dalam suasana yang sureal tetapi tetap terhubung dengan tema-tema besar seperti cinta, kesepian, dan sejarah kolonialisme.
Salah satu contoh paling menarik dalam One Hundred Years of Solitude adalah kisah Remedios the Beauty, yang digambarkan sebagai wanita yang begitu cantik hingga akhirnya "diangkat" ke surga dalam keadaan hidup.Â
Peristiwa ini tidak dijelaskan secara logis, melainkan diterima sebagai bagian dari dunia cerita yang menolak batas-batas rasional. Melalui gambaran ini, Mrquez menyentuh tema-tema seperti keindahan, transendensi, dan kehilangan, sekaligus menantang pembaca untuk menerima hal-hal di luar batas pemikiran sebagai bagian dari kehidupan.