Mungkin itu pengalaman pribadi, pengamatan terhadap kehidupan sekitar, atau bahkan mimpi dan harapan yang ingin kita bagi dengan dunia. Hanya kita yang bisa menceritakan kisah ini dengan cara yang paling otentik, karena hanya kita yang mengalami atau merasakannya.
Sering kali, kita terperangkap dalam keinginan untuk membuat cerita yang berbeda, sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Nasihat seperti ini kerap terdengar di kalangan penulis: "Cari tahu apa yang membuat ceritamu berbeda dari cerita lain di luar sana!"
Sekilas, nasihat ini terdengar masuk akal, tetapi jika terlalu fokus pada perbedaan, kita justru bisa kehilangan esensi cerita itu sendiri. Tulisan yang kuat bukanlah tentang seberapa unik atau inovatif ide ceritanya, melainkan tentang bagaimana kita menyampaikan kisah tersebut dengan jujur dan penuh perasaan.
Mencari perbedaan justru bisa menjadi tekanan yang tidak perlu. Bagaimana jika kita tidak menemukan sesuatu yang benar-benar baru? Apa yang terjadi jika cerita kita terlihat mirip dengan cerita lain yang sudah ada? Apakah itu berarti kita gagal? Tentu saja tidak. Tidak ada ide yang benar-benar baru di dunia ini. Yang membuat cerita kita istimewa bukanlah temanya, melainkan cara kita menyajikannya. Cara kita meramu karakter, membangun konflik, dan menggambarkan emosi adalah elemen yang membuat tulisan kita berbeda dari penulis lain, meskipun mungkin berangkat dari premis yang serupa.
Kita adalah elemen rahasia yang membedakan cerita kita dari cerita lainnya. Cara kita memandang dunia, cara kita mengolah emosi dan pengalaman pribadi, itulah yang membuat tulisan kita unik.Â
Fokuslah pada hal itu. Jangan biarkan diri kita tenggelam dalam perbandingan dengan penulis lain. Apa yang mereka tulis adalah bagian dari perjalanan mereka, dan apa yang kita tulis adalah bagian dari perjalanan kita. Kedua hal ini tidak bisa dibandingkan secara adil, karena masing-masing memiliki nilai dan keindahan tersendiri.
Karya kita adalah milik kita sendiri. Kita tidak harus mengukur keberhasilan atau kegagalan berdasarkan standard orang lain. Alih-alih berfokus pada tulisan orang lain, berikan perhatian penuh pada karya kita sendiri.Â
Setiap cerita yang kita tulis memiliki makna yang mendalam jika kita mampu melihatnya dari sudut pandang kita sendiri, bukan dari sudut pandang orang lain. Kita adalah penulis cerita kita sendiri, dan tidak ada seorang pun yang bisa menuliskan kisah itu dengan cara yang sama seperti kita.
Jadi, mulai sekarang, berhentilah membandingkan tulisan kita dengan orang lain. Jika ada satu hal yang bisa kita pelajari dari penulis lain, biarlah itu menjadi inspirasi, bukan alat untuk menghakimi diri sendiri. Setiap perjalanan menulis adalah unik, begitu juga dengan milik kita. Fokuslah pada diri kita, pada suara kita, dan temukan kebahagiaan kita dalam proses kreatif itu sendiri.
Lihatlah ke cermin dan katakan pada diri sendiri, "Saya adalah penulis hebat." Percayalah pada kekuatan tulisan kita. Setiap kalimat yang kita tulis, setiap ide yang kita ungkapkan, adalah bagian dari diri kita yang unik dan tidak bisa ditiru oleh siapa pun. Karya kita adalah bagian dari perjalanan pribadi yang hanya bisa kita jalani, dan itulah yang membuatnya istimewa.
--- Â