Pendapat dan ekspektasi ini dapat berdampak besar pada diri seseorang tersebut. Alhasil, seseorang mungkin merasa terjebak untuk menyesuaikan dirinya terhadap ekspektasi sosial yang terlalu tinggi.
Beberapa orang ingin menyesuaikan diri dan dengan rela mengadopsi pendapat dan tingkah laku orang lain karena keinginan untuk memiliki hubungan sosial.Â
Pada saat mengamati perilaku manusia secara keseluruhan, orang-orang dapat mengatakan bahwa sebagian besar diri mereka peduli dengan pandangan orang lain. Sebagian besar dari mereka juga menyukai jika orang lain menyetujui mereka, menilai mereka dengan tinggi, dan menghormati mereka.Â
Dalam banyak kasus, untuk mendapatkan validasi dari orang lain, seseorang akan melewati rintangan yang telah orang lain tetapkan untuknya seolah-olah dirinya merupakan primata terlatih.
Filsuf Jerman, Arthur Schopenhauer, mengritik kegilaan manusia terhadap pendapat orang lain. Dengan kelemahan khas sifat manusia, pada umumnya sebagian orang terlalu memikirkan pendapat yang orang lain bentuk tentang mereka, kendati refleksi sekecil apa pun akan menunjukkan pendapat ini tidak dengan sendirinya penting untuk kebahagiaan mereka.
Oleh karena itu, sulit untuk dipahami mengapa seseorang merasa sangat senang ketika melihat orang lain memiliki pendapat yang baik tentang dirinya, atau mengatakan sesuatu yang menyanjung kesombongannya. Padahal, pengejaran akan persetujuan orang lain justru merugikan keaslian dirinya.
Konsep Kesendirian merupakan Wujud Aktualisasi Diri
Kebebasan beraktualisasi untuk membentuk diri seseorang dan hidup dengan cara yang disukainya. Dari pernyataan tersebut sebenarnya dapat diartikan bahwa mengambil kebebasan tidak berarti seseorang menjadi antisosial, tanpa belas kasihan, atau penuh niat buruk terhadap orang lain, tetapi hanya agar tidak membiarkan pandangan sekeliling mendikte bagaimana seseorang tersebut hidup secara autentik.
Kebebasan ini selanjutnya mendorong seseorang memutuskan hubungan dengan beberapa orang lainnya, membebaskan dirinya dari moralitas budak, dan melampaui kondisinya dengan menjadi "manusia luar biasa". Nah, apakah kemudian seseorang tersebut benar-benar memilih untuk terlibat dalam aktualisasi diri atau hanya ingin menikmati kesendirian?
Konsep "tidak membutuhkan" orang lain memungkinkan seseorang untuk memilih arahnya sendiri. Tidak membutuhkan orang lain bukan berarti menyangkal pentingnya hubungan manusia, tetapi lebih dikarenakan kecenderungan alami setiap individu yang berbeda-beda.
Bagi kebanyakan orang, hubungan manusia mungkin memainkan peran penting dalam kehidupan mereka secara keseluruhan sehingga efek berbahaya dari kesepian dan isolasi sosial itu nyata. Namun, bagi sebagian orang, tidak membutuhkan orang lain tidak berarti terputus hubungan sama sekali, tetapi memberikan kemungkinan untuk merangkul kesendirian saat diinginkan: Kebebasan untuk seseorang pergi kapan saja adalah semacam memanjakan dirinya dengan ketenangan kesendirian dan jauh dari kekacauan manusia.
Selanjutnya, ketika dapat menjaga diri sendiri, seseorang tersebut dapat kembali bergaul dengan orang-orang, berteman dengan orang banyak, dan bahkan menjalin hubungan intim dengan setiap orang.