Ingatlah tentang satu hal bahwa menghindari konflik sama artinya kita kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang dari situasi sulit.Â
Akomodatif
Seseorang dengan gaya akomodatif cenderung bisa diajak bekerja sama dan mau berkompromi untuk mencegah konflik.Â
Sisi positifnya, ketika memiliki sikap akomodatif dalam menyelesaikan konflik, kita dapat membantu menjaga hubungan dengan memrioritaskan kebutuhan dan keinginan orang lain.Â
Keadaan ini kemudian menciptakan suasana berbaik hati yang berkontribusi pada lingkungan sosial yang positif. Selain itu, bersikap akomodatif dapat membantu mengembangkan rasa kebersamaan dan kerja tim yang sangat bagus untuk lingkungan kelompok.Â
Sisi negatifnya adalah sikap akomodatif dapat menyebabkan kurangnya ketegasan yang seringkali mengakibatkan pengorbanan terhadap kebutuhan dan keinginan diri sendiri.Â
Hal ini juga dapat menimbulkan frustasi dan kebencian pada diri kita jika merasa bahwa prioritas kita terus-menerus diabaikan.Â
Bersaing
Orang-orang yang menampilkan gaya bersaing ini memiliki kecenderungan untuk mengutamakan kebutuhan dan tujuan mereka sendiri dibandingkan kebutuhan dan tujuan orang lain.Â
Aspek positif dari gaya berkompetisi adalah memungkinkan kita untuk menegaskan kebutuhan dan keinginan kita. Hal ini menjadi penting dalam situasi tertentu, bahkan bisa membuat kita tampak lebih percaya diri.Â
Gaya bersaing juga dapat mendorong pertumbuhan pribadi dan menantang individu untuk mendorong dirinya sampai batas kemampuannya.Â
Sayangnya, sisi negatifnya, ketika kita menjadi terlalu kompetitif dan fokus pada kemenangan dengan cara apa pun, maka hal ini dapat menimbulkan rasa agresi dan permusuhan kita dengan pihak lainnya.Â
Kompromi
Ketika terjadi konflik, sebagian dari orang-orang berusaha mencari jalan tengah. Mereka fleksibel dan terbuka terhadap kompromi.Â