Bagi mereka yang menonton kurang dari tiga hingga lima jam selama periode yang sama, hasilnya adalah penurunan empat hingga lima persen. Para ilmuwan mengatakan bahwa kepasifan menonton televisi karena kurangnya keterlibatan saraf dibandingkan dengan membaca.
Membaca memperpanjang usia
Sebuah studi selama 12 tahun yang melibatkan sekitar 4000 orang dewasa menemukan bahwa orang yang membaca mampu hidup dua tahun lebih lama daripada mereka yang tidak membaca.Â
Para peneliti juga menemukan bahwa membaca selama sekitar tiga setengah jam setiap minggu meningkatkan peluang untuk hidup lebih lama hingga lebih dari 20 persen. Jadi, jika kita masih kesulitan menemukan motivasi untuk membaca buku-buku, alasan ini mungkin bisa mendorong kita untuk lebih ingin membaca.
Membaca merupakan kebiasaan sehat bagi anak-anak
Bukan hanya orang dewasa yang mendapat manfaat dari kebiasaan membaca yang baik, tetapi juga pada anak-anak. Jika orang tua membacakan secara teratur kepada anak-anak sebelum tidur, anak-anak akan menyukai buku untuk waktu yang lama setelah mereka berhenti melakukannya. Ini juga adalah cara untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah dan mengomunikasikan emosi mereka dengan lebih baik.
Nah, setelah menganalisis dampak membaca pada kesehatan otak, apakah kita tertarik untuk membaca? Selanjutnya, tantangan apa yang kita hadapi dalam mengembangkan atau mempertahankan kebiasaan membaca kita?
---
Shyants Eleftheria, Life is a journey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H