Buku-buku telah ditulis selama berabad-abad tahun yang lalu. Sekarang, banyak orang menulis buku dan buku akan ditulis untuk waktu yang lama. Pertanyaannya, kapan terakhir kali kita membaca buku?
Meskipun membaca adalah kegiatan yang tak ternilai harganya, kebiasaan membaca buku telah menurun. Kebanyakan orang mengaku tidak memiliki waktu untuk membaca, padahal rata-rata orang menonton televisi lebih dari dua jam sehari.
Membaca adalah latihan untuk pikiran kita yang sama pentingnya dengan latihan fisik. Maka kegiatan membaca seharusnya tidak boleh kita hentikan karena mempunyai alasan yang cukup kuat sebagai aktivitas vital bagi otak.Â
Nah, mengapa kegiatan membaca bisa memengaruhi aktivitas otak kita?
Membaca melatih otak berkonsentrasi
Salah satu manfaat utama dari menyerap informasi baru adalah dapat merangsang otak kita dengan cara yang sama seperti push-up dan angkat berat.Â
Saat membaca, kita memulai proses yang disebut neurogenesis yang berarti penciptaan neuron di dalam otak. Membaca juga membantu kita berkonsentrasi lebih baik karena perhatian kita diambil oleh informasi baru yang mencegah kita memikirkan hal-hal lain.
Membaca dapat mempertahankan fungsi kognitifÂ
Ketika kita khawatir kehilangan kemampuan penalaran di kemudian hari, membaca dapat membantu kita mencegah hal itu.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa orang yang sering membaca selama masa mudanya memiliki risiko penurunan kognitif yang lebih rendah daripada mereka yang tidak membaca selama lima tahun.Â
Kognisi mencakup seluruh ruang lingkup kegiatan yang berkaitan dengan menyerap informasi dengan memikirkannya dan membuat penilaian terbaik tentang apa yang telah kita terima.