Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membangun Kebiasaan Membaca Buku

10 Januari 2023   17:03 Diperbarui: 26 Januari 2023   21:50 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membangun kegiatan membaca buku| by .istockphoto

Apakah kamu masih ingat buku terakhir yang kamu baca? Jika tidak bisa mengingatnya karena mungkin sudah terlalu lama, itu artinya sudah saatnya kamu membangun kebiasaan membaca lagi.

Kita mungkin berpikir bahwa kita tidak memiliki waktu untuk membaca sebab memang belum terlalu menikmati kegiatan membaca. 

Penulis terkenal Inggris, JK. Rowling, menyarankan bahwa jika tidak suka membaca, itu mungkin karena kita belum menemukan buku yang tepat. Menemukan buku yang menarik minat faktanya dapat membuat semua perbedaan di dalam diri kita.

Selain dalam wujud buku, yang memang bukan satu-satunya bahan bacaan, sebenarnya terdapat banyak jenis bacaan lainnya, yaitu majalah, buklet, surat kabar, dan e-book. Bahkan, sekarang dunia digital pun banyak menyajikan tulisan artikel, cerita, atau berita yang setidaknya bisa kita baca---hanya, pengalaman membaca dari buku langsung memberikan sensasi kepuasan yang berbeda. Apa pun jenis bacaan yang paling cocok untuk kita, itu tidak masalah sebab yang utama adalah kegiatan membacanya.

Bagaimana kemudian kegiatan membaca menjadi hal yang menyenangkan, bahkan menyehatkan otak, penulis esai asal Inggris, Joseph Addisson, berkata, "Membaca adalah olahraga pikiran, seperti halnya olahraga bagi tubuh." Saat membaca, berbagai bagian otak kita akan diaktifkan dan dapat membantu menghubungkan belahan otak kanan dan kiri saat memroses huruf, kata, dan konsep visual sehingga kita bisa bersenang-senang melakukannnya.

Menurut studi Neuroscience, saat membaca, belahan otak memengaruhi peningkatan kemampuan kita untuk fokus dan memahami ide-ide kompleks. Hasil studi juga menunjukkan bahwa kegiatan membaca untuk anak-anak dapat membantu mereka meningkatkan kosakata awal dan perkembangan otak. Buku-buku cerita tentang kisah menarik mengenai perjalanan hidup seseorang bisa menjadi cara yang bagus untuk menggunakan imajinasi serta meningkatkan empati mereka. Singkatnya, membaca membuat siapa pun lebih pintar.

Lantas, bagaimana mengatur kebiasaan membaca kita?

Kita mungkin ingin menetapkan beberapa tujuan seputar kebiasaan membaca dan berpikir bahwa kita tidak memiliki banyak waktu hanya untuk duduk dan membaca buku setiap hari. Namun, pada dasarnya itu semua tergantung bagaimana kita menjadwalkannya.

Kita mungkin tidak bisa mengaturnya dalam sekali waktu. Maka, dengan demikian, kita bisa memecahnya menjadi dua atau tiga blok waktu, seperti, beberapa menit di pagi hari, beberapa menit sore hari, dan beberapa menit malam hari.

Ilustrasi membangun kegiatan membaca buku| by .istockphoto
Ilustrasi membangun kegiatan membaca buku| by .istockphoto

Jika kita terbiasa bangun di pagi hari dan justru sibuk memeriksa ponsel sebagai salah satu ritual kita, misalnya untuk melihat pesan masuk, email, bahkan mengecek postingan di media sosial, kita bisa mengganti waktu tersebut dengan membaca buku. 

Kita bisa membenamkan diri ke dalam sebuah buku yang mengaktifkan imajinasi kita dan membantu memulai hari dengan fokus yang berbeda. Mengganti satu kebiasaan lama yang tidak terlalu penting dengan kebiasaan membaca yang baru tidak membutuhkan waktu ekstra sebab itu hanya menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Komedian Amerika Serikat, Groucho Marx, pernah menyatakan, "Saya harus mengatakan bahwa saya tidak menemukan televisi sangat mendidik. Begitu seseorang menyalakannya, saya pergi ke perpustakaan dan membaca buku yang bagus."

Jika kebiasaan menonton televisi kita lakukan beberapa jam setiap hari, kita mungkin mempertimbangkannya kembali untuk menggunakan sebagian waktu tersebut dengan sedikit membaca buku. Menetapkan waktu tertentu untuk membaca dapat membantu kita tetap pada jalurnya.

Beberapa orang menyukai istirahat di siang hari dan membaca informasi tentang kesehatan, keuangan, hobi, politik, atau olahraga. Jika topik-topik tersebut menarik minat kita, membacanya bisa menjadikan istirahat kita menyenangkan. Malam hari juga adalah waktu yang bagus untuk melepas lelah dan melepaskan diri dari aktivitas di hari itu dengan membaca sebelum tidur. Apa pun waktu yang paling cocok, kita dapat menjadwalkannya ke harian kita dan membuat target rencana ke depan  dengan meluangkan waktu untuk membaca.

Menjadwalkan waktu memang bukan satu-satunya hal yang harus kita pikirkan. Kita juga bisa memikirkan jumlah buku tertentu untuk dibaca. Sebaiknya, kita memulainya dari yang kecil dan membuat langkah yang progresif. 

Awalnya, mungkin kita membaca satu buku yang ringan, misalnya, novel dengan cerita yang memukau, kita mungkin termotivasi untuk membaca bab berikutnya dan terus membacanya untuk melihat apa yang terjadi. Kemudian setelah berjalan konsisten, kita bisa menambahkan lebih banyak buku ketika kita sudah mulai menikmati kegiatan membaca.

Beberapa orang mungkin suka membaca beberapa buku sekaligus, bahkan menghabiskannya hingga lembar terakhir dengan sekali duduk. 

Nah, jika kita tidak benar-benar memiliki waktu panjang untuk membaca satu buku, cara terbaik adalah membacanya dengan membaginya ke dalam waktu yang kita miliki---itu tidak masalah. Selain membagi waktu-khusus, kita mungkin bisa meluangkannya dalam setiap kesempatan, misalnya, saat kita menunggu bus, duduk di lobi untuk membuat janji, atau istirahat di tempat kerja.

Konsistensi dan motivasi penelitian telah menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu sekitar 66 hari untuk menciptakan sebuah kebiasaan. Jumlah ini mungkin lebih atau kurang, tetapi rata-rata jika kita melakukan sesuatu selama beberapa bulan secara teratur, itu akan menjadi hal yang otomatis untuk kita. Jika kita menetapkan tujuan untuk membaca setiap hari pada waktu tertentu, kita akan melihat bahwa kita telah menciptakan kebiasaan baru.

Akan tetapi, jika merasa perlu banyak bantuan untuk memulai kebiasaan membaca, kita dapat mencoba beberapa metode lain, seperti, bergabung dengan klub buku yang merupakan salah satu cara membiasakan membaca secara teratur. Orang lain dalam kelompok akan berbagi pemikiran mereka tentang buku tertentu dan dapat menyarankan pilihan lain setelah kita selesai membaca, bahkan beberapa kelompok suka mendiskusikan beberapa bab sambil berjalan.

Pada dasarnya, gaya manapun yang paling cocok untuk kita, itu dapat membantu kita bersemangat membaca dan membuat kita tetap terlibat terhadap buku dengan genre dan tema yang benar-benar kita sukai. Jika kita sama sama sekali tidak menyukai buku itu---kadang-kadang kita mungkin mulai membaca dan menemukan bahwa buku itu tidak benar-benar yang kita pikirkan karena sebuah buku tidak bisa dinilai dari sampulnya---maka tidak apa-apa untuk menemukan sesuatu yang lain.

Membaca harus menjadi pengalaman yang baik. Jika tidak, kita mungkin tidak ingin melanjutkannya. Jadi, untuk menikmati kegiatan membaca menjadi hal-hal yang menarik minat yang menggairahkan kita, ada lebih banyak buku di dunia yang bisa menjadi pilihan untuk kita baca.

Mengenai buku bacaan, kita juga tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membelinya. Kita bisa membeli buku dengan harga lebih murah untuk buku bekas. Bahkan, sekarang ini, bahan bacaan secara online dari situs-situs website atau aplikasi buku, seperti iPusnas, dan lain-lain bisa menjadi alternatif sumber bacaan tanpa harus membelinya. 

Perpustakaan tentu menyediakan buku-buku gratis hanya dengan mendaftarkan diri kita menjadi anggota dengan biaya umum yang terjangkau. Meminjam buku dari  perpustakaan di kota kita pun adalah cara lain yang baik untuk mencoba berbagai jenis buku untuk melihat apa yang anda sukai dan staf perpustakaan pandai menyarankan topik yang mungkin menarik bagi kita.

Dengan begitu, banyak hal untuk dibaca dan sumber yang tersedia di ujung jari kita membuat kita tidak beralasan lagi berpikir tentang tidak ada waktu untuk mulai mendisiplinkan kegiatan membaca. Tidak ada batasan buku bacaan membawa kita ke mana pun selain manfaat yang akan kita terima. 

Pencipta Walt Disney memikat kita dengan pernyataannya, "Ada lebih banyak harta dalam buku daripada semua jarahan bajak laut di Treasure Island."

Jadi, apa yang membuat kita menghentikan kebiasaan membaca?

---

-Shyant Eleftheria, Life is A Journey-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun