Ketika Anda memeluk seseorang, itu menciptakan produksi oksitosin, dopamin, dan serotonin dalam tubuh. Sementara oksitosin membuat Anda merasa lebih tenang dan rileks, dopamin adalah bagian dari mekanisme penghargaan otak.Â
Serotonin, di sisi lain, meningkatkan suasana hati dan menyeimbangkan. Pelukan dapat menyembuhkan, menghibur, dan memberikan esensi dari hubungan yang mendalam. Ketika Anda memeluk seseorang selama 20 detik, itu membantu membangun kepercayaan lebih banyak lagi.
Pemindaian otak menunjukkan apakah hubungan itu akan bertahan atau tidak.
Orang-orang di tahap awal jatuh cinta, otak mereka dipindai oleh para peneliti untuk sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 dalam jurnal yang dinamakan "Pemetaan otak manusia".Â
Namun, hasil scan otak tidak menunjukkan tanda-tanda cinta pada semua kasus, tetapi dalam beberapa kasus saja. Diperkirakan bahwa kelompok orang ini akan tinggal bersama untuk jangka waktu yang lebih lama. Setelah 18 bulan, sebagian besar pasangan ini ditemukan masih bersama pasangan yang sama, bahagia dalam cinta.
Urat cinta di jari manis.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa cincin kawin dikenakan di jari manis? Nah, banyak orang dari budaya yang berbeda percaya pada teori yang berbeda. Teori romawi membangun hubungan langsung dengan cinta.Â
Orang romawi percaya bahwa kita memiliki pembuluh darah di jari manis tangan kiri kita yang langsung mengalir ke jantung. Jantung ini disebut "Vena Amoris" karena hati adalah simbol cinta, maka cincin kawin dipakai di jari manis."
Itu sebabnya sebagian besar budaya, meski tidak tidak semua budaya, memakai cincin kawin di jari manis.
-Shyants Eleftheria, salam wong Bumi Serasan-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H