Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

15 Fakta-fakta Psikologi Cinta Mengajak Anda Memahami Cinta dengan Lebih Baik

10 Maret 2022   14:36 Diperbarui: 10 Maret 2022   14:39 4172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fakta Psikologi Cinta | by pixabay

Ketika Anda memeluk seseorang, itu menciptakan produksi oksitosin, dopamin, dan serotonin dalam tubuh. Sementara oksitosin membuat Anda merasa lebih tenang dan rileks, dopamin adalah bagian dari mekanisme penghargaan otak. 

Serotonin, di sisi lain, meningkatkan suasana hati dan menyeimbangkan. Pelukan dapat menyembuhkan, menghibur, dan memberikan esensi dari hubungan yang mendalam. Ketika Anda memeluk seseorang selama 20 detik, itu membantu membangun kepercayaan lebih banyak lagi.

Pemindaian otak menunjukkan apakah hubungan itu akan bertahan atau tidak.

Orang-orang di tahap awal jatuh cinta, otak mereka dipindai oleh para peneliti untuk sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 dalam jurnal yang dinamakan "Pemetaan otak manusia". 

Namun, hasil scan otak tidak menunjukkan tanda-tanda cinta pada semua kasus, tetapi dalam beberapa kasus saja. Diperkirakan bahwa kelompok orang ini akan tinggal bersama untuk jangka waktu yang lebih lama. Setelah 18 bulan, sebagian besar pasangan ini ditemukan masih bersama pasangan yang sama, bahagia dalam cinta.

Urat cinta di jari manis.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa cincin kawin dikenakan di jari manis? Nah, banyak orang dari budaya yang berbeda percaya pada teori yang berbeda. Teori romawi membangun hubungan langsung dengan cinta. 

Orang romawi percaya bahwa kita memiliki pembuluh darah di jari manis tangan kiri kita yang langsung mengalir ke jantung. Jantung ini disebut "Vena Amoris" karena hati adalah simbol cinta, maka cincin kawin dipakai di jari manis."

Itu sebabnya sebagian besar budaya, meski tidak tidak semua budaya, memakai cincin kawin di jari manis.

-Shyants Eleftheria, salam wong Bumi Serasan-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun