Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Ragu Makan Ayam dan Telur Setiap Hari

15 Desember 2020   13:11 Diperbarui: 1 Mei 2021   20:40 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayam dan telur merupakan jenis protein hewani yang sangat familiar. Keberadaannya banyak kita temukan di pasaran saat ini. Banyaknya stok ayam dan telur yang tersedia menyebabkannya jadi pilihan sebagian masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi.


Ayam sendiri diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, asalkan daging ayam dipilih berasal dari ayam yang sehat, segar, dan tidak dimakan bersama lemaknya. Tidak hanya ayam, telur juga  merupakan makanan yang cukup sempurna karena mengandung hampir semua nutrisi yang kita butuhkan

Berikut ini saya coba menguraikan beberapa alasan pentingnya makan daging ayam dan telur untuk hidangan menu makan sehari-hari, yang dilansir dari berbagai sumber.

Ayam 

1. Mengandung zat besi untuk pencegah anemia

Zat besi dibutuhkan dalam tubuh untuk memasok atau menyuplai kadar darah. Penelitian menyebutkan bahwa daging ayam broiler memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi sehingga dapat mencegah kita dari bahaya kekurangan darah atau anemia. Seorang wanita yang sedang datang bulan atau haid disarankan untuk makan daging ayam broiler untuk membantu mengatasi kurangnya darah dan membantu pembentukan sel darah merah.

2. Menjaga Keseimbangan Kolesterol

Daging ayam broiler juga memiliki kandungan kolesterol yang rendah sehingga aman bagi tubuh. Tak hanya rendah kandungan kolesterol, daging ayam juga memiliki kandungan niacin yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga aman untuk dikonsumsi oleh penderita kolesterol sekalipun. Kandungan niacin ini juga dinyatakan baik untuk mencegah penyakit kanker.

3. Menghilangan Stres

Daging ayam broiler memiliki kandungan vitamin B5 atau asam pantotenat, yaitu zat yang dapat memberikan efek tenang pada saraf manusia. Jadi, apabila Anda sedang merasa stres dan banyak pikiran, ada baiknya mencoba untuk mengonsumsi ayam broiler.

4. Baik untuk Pertumbuhan Anak dan Meningkaatkan Kecerdasan Anak

Daging ayam broiler juga memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang penting untuk tubuh terutama untuk pertumbuhan anak. Kedua zat ini dapat membantu pertumbuhan tulang dan juga memperkuat tulang. Selain itu, zat gizi pada daging ayam ikut berpengaruh dalam meningkatkan kecerdasan pada anak-anak.

5. Meningkatkan Sistem Imunitas

Daging ayam memiliki berbagai kandungan mineral yang bermanfaat untuk imunitas tubuh. Mineral yang ada dalam daging ayam ini membantu tubuh kebal terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh semakin tinggi. Hal inilah mengapa apabila seseorang sedang mengalami flu atau sakit dianjurkan untuk mengonsumsi sup ayam dalam kondisi yang hangat sebagai salah satu pereda sakit.

Telur

1. Mengandung vitamin

Dalam satu butir telur sedikitnya ada beberapa vitamin penting yang terkandung di dalamnya, di antaranya:

  • Vitamin B2 (riboflavin), membantu tubuh untuk memecah makanan menjadi energi.
  • Vitamin B12 (cobalamin), penting untuk memproduksi sel darah merah.
  • Vitamin A (retinol), dapat melawan radikal bebas, dan menyebabkan jaringan dan kerusakan sel berisiko kanker.
  • Vitamin A dan B2, penting untuk pertumbuhan. Pastikan anak-anak mengonsumsi telur secara teratur

2. Menurunkan berat  badan

Makan telur dapat membantu menurunkan berat badan bagi seseorang yang menjalankan program diet. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rochester Center for Obesity Research, ditemukan bahwa makan telur untuk sarapan bisa membatasi asupan kalori sepanjang hari. Meskipun telur mengandung kolesterol, tetapi berbeda dari kolesterol darah dalam tubuh. Belum ada bukti makan telur akan meningkatkan kadar kolesterol darah.

3. Mengandung mineral penting

Telur mengandung zat besi, seng, dan mineral phosphorus yang penting bagi tubuh. Zat besi sangat dibutuhkan wanita yang mengalami menstruasi karena dapat mengurangi kelelahan dan perubahan emosi negatif. Zinc menjaga sistem kekebalan tubuh dan membantu memroses makanan menjadi energi. Fosfor menjaga kesehatan tulang dan gigi. Ada juga elemen mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, seperti yodium yang dapat membantu membuat hormon tiroid, serta selenium sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kanker.

4. Mengandung protein rendah kalori

Satu telur ukuran sedang mengandung 70-85 kalori, dan sekitar 6,5 gram protein. Ini berarti tiga telur mengandung 210-255 kalori dan menyediakan protein sebanyak 19,5 gram. Rata-rata wanita membutuhkan sekitar 50 gram sehari, sehingga hampir setengah dari asupan harian tergantung pada berat badan, dan tingkat aktivitas. Makan tiga butir telur dadar atau rebus sebagai teman roti bakar akan membuat kita merasa kenyang selama berjam-jam.

5. Mencegah kanker payudara

Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh tiga universitas ternama, ditemukan bahwa remaja yang makan telur bisa mencegah kanker payudara pada usia dewasa nanti. Perempuan yang makan setidaknya enam butir telur per minggu memiliki risiko 44 persen lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang mengonsumsi dua atau lebih sedikit setiap minggunya. Kandungan kolin yang ada di kuning telur juga dapat mengurangi risiko kanker payudara sebesar 24 persen. Setiap kuning telur mengandung 125,5 miligram kolin, atau sekitar seperempat dari asupan harian yang direkomendasikan.

Sayangnya, meskipun sudah banyak informasi mengenai kandungan gizi yang terdapat pada ayam dan telur, konsumsi daging ayam dan telur di tengah masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dari negara tetangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi daging ayam di indonesia adalah 12,79 kilogram per kapita per tahun, sementara tingkat konsumsi daging ayam di Malaysia, misalnya, sudah mencapai 38 kilogram per kapita per tahun.

Peningkatan konsumsi daging ayam dan telur harus dilakukan oleh semua pihak secara terus menerus dan terstuktur, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali melalui KIE (komunikasi, informasi dan edukasi). Bisa berupa sosialisasi, kampanye, maupun promosi konsumsi protein, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Salah satu peran penting yang diharapkan dapat dilakukan oleh pelaku usaha terutama skala besar adalah melalui kemitraan berupa kampanye peningkatan konsumsi protein.

Masalah gizi yang terdapat di Indonesia terjadi karena kurangnya asupan gizi yang berkualitas. Termasuk protein salah satunya adalah daging ayam dan telur. Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat masih enggan mengonsumsi daging ayam dan telur. Selain terkait harga yang lebih tinggi dari protein nabati, ada juga ketakutan masyarakat terpengaruh isu hormon penyuntikan hewan ternak.

Suntikan pada leher anak ayam yang kerap diduga berisi hormon sebetulnya merupakan vaksin vidam, vaksin inatif yang aman untuk manusia. Isu lain yang berkembang adalah bahwa mengonsumsi  daging ayam yang sudah disuntik bisa menyebabkaan kanker. Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia, drh. Rahmat Nurianto pernah menjawab permasalahan ini. Beliau menegaskan, makanan dan obat-obatan hewan yang sudah mendapat izin edar dijamin tidak menyebabkan kanker. Kementan pun ikut menjelaskan bahwa ayam boiler yang ada sekarang merupakan ayam secara genetik diseleksi untuk dapat tumbuh cepat dengan pemeliharaan yang spesifik, terukur, dan disiplin, termasuk pemberian pakan kesehatan yang sudah diatur ketat.

Dengan demikian, kita seharusnya tidak perlu ragu lagi mengonsumsi olahan ayam dan telur setiap hari karena banyak sekali alasan kebaikan seperti yang sudah saya coba uraikan di atas. Marilah kita tingkatkan kesadaran mengonsumsi protein hewani. Terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) yang merupakan kelompok rentan kekurangan protein. Protein berperan penting dalam membentuk massa otot tubuh. Massa otot sebagai alat gerak aktif manusia, saat kurang protein akan menjadi lemah. Inilah sebabnya banyak lansia yang sulit bahkan tidak bisa jalan.

Dalam kondisi pandemi, memilih makan ayam dan telur setiap hari sebagai alternatif sumber protein hewani adalah baik karena selain menambah asupan gizi, protein hewani pada ayam dan telur merupakan protein yang lengkap karena mempunyai nilai biologis tinggi yaitu mempunyai susunan asam amino dengan jumlah sesuai yang dibutuhkan. Hanya disarankan, makanan yang mengandung protein tinggi sebaiknya tidak dijadikan menu makan malam, termasuk ayam dan telur. Ini dikarenakan tubuh akan kesulitan mencerna makanan dan dapat mengganggu metabolisme tubuh ketika harus beristirahat dan tidur malam.

Untuk menghindari rasa bosan mengonsumsi ayam dan telur, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah mengelola bahan tersebut secara beragam atau bervariasi atau perlu juga diselingi dengan menu protein lainnya, baik yang berasal dari jenis protein hewani lainnya maupun baik protein nabati.

Penyajian masakan hasil olahan ayam dan telur yang beragam, tidak hanya sebagai lauk yang dimakan bersama makanan sehat seimbang lainnya (setiap makan utama ada makanan pokok, sayur, lauk hewani/nabati), ayam dan telur juga bisa diolah atau dicampur dengan bahan lain menjadi beberapa menu makanan. Diantaranya yaitu ayam/telur balado, sop ayam, opor ayam/telur, ayam/telur goreng kecap, semur ayam/telur, ayam goreng tepung, ayam rica-rica, ayam suwir, mi ayam, ayam/telur bumbu kuning, telur dadar, risoles ayam telur, dan lain-lain.

Dari banyaknya aneka masakan hasil olahan ayam dan telur, salah satu yang menjadi menu favorit keluarga saya adalah ayam goreng lengkuas. Ayam goreng lengkuas ini awalnya merupakan salah satu ikon kuliner Indonesia kota Bandung, tetapi sekarang sudah menjadi menu santapan nusantara. Yang menjadikan ayam goreng tersebut istimewa karena adanya lengkuas parut yang berbaur dengan bumbu halus, setelah digoreng menghasilkan remah-remah dengan cita rasa yang berbeda. Penasaran dengan resepnya? Ini dia :

cookpad.com
cookpad.com

Ayam Lengkuas

Cara Membuat:

  • Potong ayam menjadi beberapa bagian sesuai selera. Cuci bersih, tiriskan dan taruh dalam wajan yang agak besar.
  • Siapkan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri sangrai, kunyit, ketumbar, gula pasir, dan garam.
  • Bumbui daging ayam dengan bumbu halus, parutan lengkuas muda yang cukup banyak, dan air asam jawa. Diamkan meresap selama 30 menit.
  • Tumis sebentar daging ayam beserta bumbunya. Tambahkan air, daun salam, dan serai. Masak hingga air menyusut sambil sesekali diaduk agar daging ayam matang merata.
  • Panaskan minyak, goreng daging ayam hingga kecoklatan, lalu angkat, tiris dan sisihkan.
  • Goreng sisa bumbu halus hingga kecoklatan. Angkat, tiriskan. Taburi bumbu lengkuas ke atas daging ayam, sajikan dengan sambal dan lalapan segar.
  • Selamat menikmati sajian ayam.

***

Eleftheria, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun