Mohon tunggu...
Shyanaz Selvia
Shyanaz Selvia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

HELLO.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Take Your Time to Write, Millions Mind in Millions Writing

26 September 2014   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Punya waktu luang? waktu waktu dimana satu hari kalian santai gatau mau ngapain, hidup kalian ga berguna bahkan untuk bangun tidur aja kalian merasa dan berfikir “gue mau ngapain ya hari ini? please jangan buat hari ini wasted time dan itu yang sering gue pikirin disaat liburan ga jelas, lagi ga ada hal yang mau dilakukan  hari ke hari gak ada aktivitas penting.

Cause’ i always remember this great quote, tapi  lupa siapa yang pernah bilang pertama kali “life goes on man, you can’t go back so hurry do something useful.” Saya  bertekad untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk hari ini dan bukan wasted time.

*think*think*think*

Nah akhirnya, iseng aja nih buka internet nge-klik sana sini dan hasilnya AHAA!!! gue dapet sebuah ide loh, readers.

Blogger atau cerpen, ya saya berencana menulis Cerpen (Cerita Pendek) atau menulis/sharing sesuatu di blogger atau apapun yang berguna. Setau saya, siapa sih yang ga bisa nulis? siapa sih? nulis di twitter yang 140 karakter yang bahkan orang orang suka kelebihan dari 140 karakter itu masa buat nulis Cerpen aja ga bisa. Kita dianugrahi Imajinasi yang luar biasa jadi buat menulis cerpen itu hal yang sangat tidak mungkin tidak bisa dilakukan orang-orang ya ga? Pada akhirnya saya melihat situs situs yang berisi kiat kiat menulis cerpen dan blogger  dari orang yang saya anggap berguna banget untuk dijadikan pedoman langsung aja ya nge-repost kali aja kalian, para pembaca  berminat.


Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:

1.Taruh seseorang di atas pohon.

2.Lempari dia dengan batu.

3.Buat dia turun.

Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.

Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb.
Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tandabaca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.

Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.

Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini.

Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda.

Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.

Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.

Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.

Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat “twist ending” (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.

Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.

Ya sekedar mengisi waktu luang ga ada salahnya kan kita menuang ide ide yang ada di otak daripada dipikiran doang mending kita tuangin menjadi sebuah cerita :) kalau misalnya males nulis nah saya ada ide alternatif lainnya nih.

Kita bisa aja buat situs blogger online, kalau mau menulis sesuatu tinggal diketik saja. Kita bisa berbagi info, tips, berita, pengalaman, curhatan, mau menulis ataupun berbagi foto atau apapun yang menarik dengan menulis. Sebagian orang dari blogger menjadi terkenal loh Cuma karena eksis posting tulisan, cerita lucu di blogger. Contohnya, Raditya Dika. Siapa sih yang gakenal manusia yang super eksis itu.

So, kalian para readers jika tertarik, kalian bisa meluangkan waktu luang kalian yang lebih bermanfaat dan berguna daripada membuang hari dengan percuma dan sia-sia. Luangkan waktu kalian dengan menulis. Tuangkan pikiran/ide kalian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun