Mohon tunggu...
Shy Star
Shy Star Mohon Tunggu... -

Pikiran sehebat apa pun, tak bermakna jika tidak dituliskan. Tulisan sehebat apa pun, tak berguna jika tidak menggugah untuk dilaksanakan. BERPIKIR, BERTINDAK, BERHASIL.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Berjiwa Besar dari Daus Mini

30 April 2010   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar adalah proses tiada henti, kapan pun dan di mana pun. Tak berhenti sampai di bangku sekolah dan bangku kuliah saja. Karena kehidupan layaknya sekolah yang tak pernah tutup, Anda dan saya akan terus dipaksa untuk belajar. Belajar dari pengalaman sendiri dan dari apa yang dialami oleh orang lain. Pengalaman adalah guru terbaik, di mana kelima panca indera kita sebagai fasilitas belajarnya.

Coba rasakan dan resapi materi pelajaran yang berseliweran di sekitar kita, sesederhana apa pun itu. Gunakan : mata (hati) + hidung + mulut + telinga + indera peraba, secara sensitif. Ikuti iramanya.

Saya ingin menceritakan irama indera yang saya dapatkan pada tanggal 26 April 2010.

Begini ceritanya :

Senin, 26 April 2010. Saya menonton Take Celebrity Out di layar kaca. (FYI, saya jarang tertarik untuk menonton acara ini). Ada sesuatu yang menarik, kali ini. Oya, sebagai catatan : untuk episode yang ini, ada 30 selebriti wanita yang akan memperebutkan 7 selebriti pria yang muncul satu-persatu.

Salah seorang selebriti pria yang mencari pasangan kali ini adalah Daus Mini.

[caption id="attachment_199994" align="aligncenter" width="160" caption="Daus Mini (http://media.kapanlagi.com/p/daus_mini-001a.jpg)"][/caption]

Daus Mini adalah seorang komedian yang sering muncul di layar televisi, salah satunya dalam acara Tawa Sutra. Usianya 23 tahun. Ada yang berbeda pada dirinya. Ya, tubuhnya mini ! 102 cm tingginya.

Inilah slogan Daus, “Nilailah orang dari kebesaran hatinya.” (mungkin tak persis begitu kalimatnya, tapi kira-kira begitulah….saya hanya berusaha menuliskannya kembali)

Kemunculan Daus di panggung, cukup unik. Dia dibawa ke panggung dengan menggunakan tandu yang tertutup tirai. Jadi, pemirsa dan peserta tak ada yang tahu siapa di dalam tandu ? Tandu itu diangkat oleh 4 orang, nampak ringan….apalagi tubuh ke-4 orang yang mengangkat tandu itu cukup kekar. Dugaan awal saya, tandu itu kosong. Ini hanya kamuflase, untuk membuat acara penuh variasi. Kemudian si pria akan muncul dari bilik misteri, sebagaimana biasanya. Dugaan saya yang kedua : mungkin tandu itu berisi pria yang sangat kurus, atau….pria bertubuh kecil !

Benar saja ! Ketika beberapa selebriti wanita menyingkap tabir tandu, tandunya kosong. Tak berapa lama, para pembopong tandu membuka pintu kecil di bagian bawah tandu, tepat di bawah tempat duduk. Foila !!! Muncullah Daus Mini dari ruang sempit itu. Para hadirin terkejut. Begitu pula para peserta. Hehe, kurasa hanya Shy Star yang tak terkejut. Tepat seperti dugaanku….pasti dia orangnya, hanya saja tak tau siapa namanya. Dan sekarang sudah tau, Daus Mini….namanya.

Selama obrolan pembuka antara Daus dan Choky Sitohang (pembawa acara), sesekali Daus menerima lemparan canda-canda slapstik berkaitan dengan ukuran tubuhnya. Tubuhnya memang (maaf) kerdil, tapi tidak dengan ukuran jiwanya….jiwanya B E S A R. Lihatlah wajahnya ! Tak sedikit pun menampakkan air muka tak senang, karena canda-canda yang dilayangkan padanya. Wajah Daus tetap penuh senyum, penuh canda. Itulah wajah seorang yang berjiwa besar, sepotong jiwa yang dititipkan Tuhan pada tubuh kerdil.

Tubuhnya dan tubuh kita, hanya casing….teman !

Casing itu pun hanya pinjaman dari-Nya. Tak pantas bagi kita (sebagai peminjam casing) untuk menyombongkan barang pinjaman, bukan ? Tak seharusnya juga, kita menilai rendah orang lain (yang kebetulan mendapat pinjaman casing) yang tak elok dipandang mata. Ibarat CPU komputer, yang terpenting kualitas isinya, bukan keindahan casing-nya. Begitu pula kita, yang terpenting jiwanya !

Tubuh kerdil dengan jiwa besar ?

Jiwa kerdil dengan tubuh besar ?

Tubuh kerdil adalah ketentuan-Nya.

Jiwa kerdil Anda lah yang menentukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun