Pada awalnya saya masuk kuliah psikologi saya masih bertanya-tanya, apa sih yang akan saya pelajari pada jurusan ini ?. namun pada awal perkuliahan dijelaskan bahwa psikologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang manusia. Semua perilaku dan semua interaksi yang di alami oleh seoarang manusia akan dibahas tuntas di dalam ilmu piskologi ini. Saya merasa bersyukur dapat mempelajari semua yang berkaitan dengan manusia karena obyek kajian utama dalam psikologi adalah manusia.
Tak terasa sekarang sudah pada semester tua, sedikit banyak sudah mengerti tentang ilmu psikologi. Salah satu ilmu psikologi yang saya dapatkan adalah tentang perilaku normal dan abnormal pada manusia. Tanpa saya sadari selama ini ternyata banyak sekali perilaku abnormal yang terjadi disekitar kita baik didalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Semua itu baru saya sadari ketika sedang mempelajari mata kuliah psikologi abrnormal. Banyak sekali perilaku abnormal yang terjadi pada lingkungan saya tanpa saya sadari dulu.
Disini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang perilaku abnormal yang saya jumpai saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Perilaku abnormal yang saya jumpai ini mengenai tentang gangguan seksualitas yang terjadi pada tetangga saya. Saya masih ingat betul dengan kejadian itu, pada waktu itu saya masih berada dikelas 6 SD. Di daerah saya banyak para kaum wanita yang resah karena banyak jemuran yang hilang begitu saja di tempat jemuran. Jemuran yang hilang itu antara lain adalah kaos perempuan dan pakaian dalam perempuan. Tapi yang membuat aneh, jemuran itu kembali lagi selang beberapa hari kemudian. Banyak sekali yang mengira kalau semua itu ulah makhluk halus yang biasanya disebut dengan genderuwo. Namun, saking seringya dan menjadikan resah dilingkungan yang saya tempati, ada seorang tetangga yang menjebak siapa pelaku yang mnegambil pakaian di jemuran itu apakah memang benar dari mahkluk halus atau orang biasa. Proses penjebakan tersebut berhasil dan menangkap seseorang anak laki-laki yang masih sekolah di bangku SMK. Sebut saja namanya Alex, dan saya kenal baik dengan mas Alex tersebut. Mas Alex terkenal sebagai anak yang pendiam dan tertutup. Setelah di introgasi oleh warga lingkunganku ternyata mas Alex menggunakan pakaian-pakaian dalam wanita yang dicurinya untuk melakukan masturbasi. Hal ini sontak membuat banyak warga yang terkejut bahwa anak pendiam seperti mas Alex dapat melakukan hal tersebut.
Pada waktu itu saya masih kecil dan belum banyak mengetahui tentang gangguan seksualitas. Dalam mempelajari psikologi abnormal tentang gangguan seksualitas mengingatkan kembali dengan kejadian pada waktu itu. Dan akhirnya saya baru memahami sekarang yang dilakukan mas Alex pada waktu itu, mas Alex mengalami gangguan seksualitas yang dalam ilmu psikologi disebut dengan Fetishisme yaitu dorongan yang kuat dan berulang serta membangkitkan fantasi yang melibatkan objek tak hidup, seperti bagian tertentu (bra, celana dalam, stoking, dll). Orang Fetishisme lebih cenderung memilih objeknya daripada orang yang memilki dan tidak terangsang tanpa objek tersebut. Mereka sering melalui masturbasi sambil membelai, menggosok, atau mencium objek tersebut.Dari ciri-ciri dengan gangguan seksualitas Fetishisme ini sesuai dengan apa yang dilakukan mas Alex pada waktu itu. Dia sering berfantasi menggunakan bra, celana dalam, kaos wanita yang dicurinya di jemuran warga. Faktor yang mempengaruhi mas Alex dari perspektif psikodinamikanya dalah kecemasan katraksi yang tidak terselesaikan pada masa kanak-kanak yang menyebabkan rangsangan seksual dipindahkan pada objek atau aktivitas yang lebih aman. Mas Alex yang mengalami Fetishisme ini mengaku sudah dari SMP melakukan fantasi dnegan pakaian dalam wanita yang ia curi di jemuran warga. Nah kejadian itu baru sanggup saya ungkap dengan rinci pada semester ini yang telah belajar tentang perilaku abnormal pada manusia.
Gangguan seksualitas oleh mas Alex merupakan wujud dari gangguan seksualitas yang menjadikan perilaku abnormal. Namun setelah kejadian itu mas Alex sudah bisa menghentikan perbuatanya dengan mencuripakaian dalam milik perempuan. Sekarang mas Alex sudah menikah dan mempunyai dua anak, san selama ini tidak terdengar dan tidak terlihat lagi gangguan seksualitas yang mas Alex alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H