Mohon tunggu...
Shulhan Kholidi
Shulhan Kholidi Mohon Tunggu... Jurnalis - SEO Sevendream City

.......................

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Heroik Jalan Mastrip

29 Juli 2019   11:35 Diperbarui: 29 Juli 2019   11:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pula laskar-laskar paramiliter yang anggotanya terdiri dari kalangan pemuda dan pelajar dengan rentang usia antara 12 hingga 20 tahun, yang nantinya terkenal bernama Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).

Para pelajar pada awal kemerdekaan tergabung dalam organisasi pelajar yaitu Ikatan Pelajar Indonesia (IPI). Kondisi Negara yang tengah gawat akibat serangan Belanda bersama sekutu, memanggil gelora semangat mereka untuk ikut berjuang. Mereka kemudian membentuk sayap militer di dalam IPI yang bernama "IPI Bagian Pertahanan". 

Nama tersebut kemudian berubah nama menjadi "Markas Pertahanan Pelajar" (MPP). Sayap militer tersebut menjadi wadah bagi para pelajar setingkat SMP dan SMA kala itu untuk berjuang mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. MPP terdiri dari 3 resimen yaitu:

Resimen A di Jawa Timur dipimpin oleh Isman,
Resimen B di Jawa Tengah dipimpin oleh Soebroto,
Resimen C di Jawa Barat dipimpin oleh Mahatma.

Setiap daerah memiliki penyebutan tersendiri terhadap kesatuan tentara pelajar yang ada di wilayahnya. Secara umum, di Jawa Barat mereka dikenal dengan Corps Pelajar Siliwangi (CPS), di Jawa Tengah dikenal dengan Tentara Pelajar (TP), dan di Jawa Timur dikenal dengan Tentara Republik Indonesi Pelajar (TRIP). 

Namun pada skop kesatuan yang lebih kecil di daerah-daerah, mereka memiliki sebutan yang lebih banyak lagi. misalkan di Jogja dan beberapa wilayah Jawa Timur dan Jawa tengah, terdapat Tentara Genie Pelajar (TGP), di Boyolali ada Sturm Abteilung (SA), di Banyumas ada Pasukan Pelajar IMAM (Indonesia Merdeka Atoe Mati), di Solo dan Surakarta ada Mastepe, di Pati ada Pasukan T (Pasukan Tjadangan Ronggolawe), dan lain sebagainya.

Nama Resimen A di Jawa Timur, hampir tidak pernah digunakan, justru sebutan TRIP yang tenar. Sebelum bernama TRIP, kesatuan tentara pelajar di Jawa timur sempat mengalami perubahan nama berulang kali. Pada awalnya kesatuan ini bernama BKR Pelajar, mengikuti nama cikal bakal tentara nasional yang kala itu yang bernama BKR (Badan Keamanan Rakyat). 

Tanggal 5 Oktober 1945 BKR berubah menjadi TKR (tentara Keamanan Rakyat), maka dengan sendirinya, pada tanggal 19 Oktober 1945 BKR Pelajar pun berubah nama menjadi TKR Pelajar yang diresmikan oleh komandan TKR Kota Surabaya, Mayjen Soengkono. 

Tahun 1946 TKR berubah lagi menjadi TRI (tentara Republik Indonesia), maka pada tanggal 26 Januari 1946 TKR pelajarpun berubah nama menjadi TRI Pelajar yang kemudian dikenal dengan sebutan TRIP. Selain sebutan tersebut, korps ini juga dikenal dengan nama EX BRIGADE XVII Tentara Pelajar, sementara pihak Belanda menyebut mereka dengan Die Kleintjes TRIP.

Pasukan TRIP Jawa Timur, markas pusatnya yang ada di Malang, sementara pemusatan pasukannya ditempatkan di Desa Jetis, sebelah timur Mojokerto. Tempat tersebut merupakan basis perjuangan pelajar-pelajar yang akan menuju garis depan. mereka yang datang dari daerah-daerah seperti: Kediri, Blitar, Malang, Jember, Madiun, Bojonegoro dan tempat tempat lain. Pasukan TRIP Jawa Timur memiliki 5 Batalion, yakni:

Batalion 1000 meliputi Karesidenan Surabaya, markasnya berkedudukan di Mojokerto, pimpinannya adalah pelajar Gatot Kusumo.
Batalion 2000 meliputi Karesidenan Madiun dan  Bojonegoro, markasnya berkedudukan di Madiun, pimpinannya adalah pelajar Surachman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun