Ketiga, destrupsi informasi. Hal penting yang menjadi penanda konflik berikutnya adalah informasi yang didistribusikan media, baik media sosial maupun media partisan. Saking banyaknya infromasi beredar, publik menjadi bingung dan akhirnya memilih jalan pintas dengann menyomot berita sesuai kepentingannya. Oleh karena itu, sebaiknya berpatokan pada media mainstream yang kerja jurnalistiknya dapat dipertanggungjawabkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!