“Iyalah, bro. Motor gue kan Honda Beat. Alhamdulillah ganti oli gratis bulan ini.hahaha.” Meski ia tertawa lepas di ujung bicara tapi saya melihat itu sebagai eksperi syukurnya.
Tanpa saya minta, kawan ini menjajal kaos ukuran XL yang memang sangat longggar buat saya. Terus, dia langsung ganti oli.
“Eh, fotoin gue, buruan!” Pintanya sangat serius.
“Gue jadiin tulisan lomba, yah. Kan jatah gue udah lo ambil,” kata saya sedikit beralasan.
“Yaudah, terserah lo. Memang hadiahnya apa?” Tanya sedikit menyelidik, seperti ingin minta jatah hadih lagi.
“Ke Sepang, Malaysia, nonton MotoGP,” jawab saya mantap.
“Oalah, somp**t lo. Gue doain deh, tapi terkabul enggaknya bukan tanggungjawab gue.hahaha.” Tutupnya dengan gelak tawa yang rasanya tak habis-habis. Entah menertawai saya atau karena selera humornya tinggi. Dan sembari menghadiahinya satu bogem di bagian lengan karena komentar penutupnya, saya merapal “Amin” sekencang-kencangnya.
Ceritanya tak cukup soal kawan saya tadi. Kali ini, cerita singkat pun datang dari Basri, montir langganan saya kalau mengganti oli. Hari itu, saya datangi bengkelnya sekitar pukul 5 sore, nampak “pasiennya” sudah mulai sepi. Tanpa berlama-lama, saya beri salam dan langsung minta ganti oli.
Tak saya sangka, dia menawarkan: “Pakai Federal Oil, Mas? Dingin buat mesin.”