Di tengah obrolan santai kami, datang seseorang mengaku PNS yang bertugas mengurus sampah sepanjang Pasar Mardika dan kawasan Batu Merah Pantai. Inisialnya HR, ia menaruh curiga berat sewaktu melihat saya menyorongkan HP di sekitar bibir Pak TS.
"Ade, jangan beritakan yang buruk-buruk, nanti kita kena imbas lagi." Logatnya fasih dengan aksen separuh Batak. Mungkin efek lama di Ambon, aksen Bataknya mulai diwarnai logat Ambon.
"Dia bukang wartawan. Dia penulis blog. Katong carita-carita sa..." sergah Pak TS membela semampunya
"Iyo, tapi tulisannya yang bagus-bagus. Saya di sini juga kerja, jangan sampai karna bung punya tulisan, kita jadi rugi." HR mengingatkan lagi supaya tidak nulis yang neko-neko. Saya mengangguk iya, melontar kata "siap" berkali-kali.
Sore itu, HR memang sedang bekerja, ia nampak memandori truk pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan Kota Ambon. Sepenuturan HR, Dinas Kebersihan bekerja 4 kali sehari mengangkut sampah di kawasan Mardika dan Batu Merah Pantai. Di sekitar TPS (Tempat Pembuangan Sampah), beberapa gelandangan dan pemungut sampah nampak duduk santai. Mereka menolak in frame saat saya foto. Kembali ke HR, ia pun mengeluhkan perilaku pedagang dan warga yang seenaknya membuang sampah. Padahal, sudah ada bak sampah yang disediakan pemerintah.
[caption id="attachment_373139" align="aligncenter" width="567" caption="Sampah yang menumpuk di badan jalan. Bak sampah sendiri malah tidak diisi.hehehe | Dok Pribadi"]
Tanpa mengabaikan HR, saya kembali menanyai Pak TS.
"Apa ada Satpol PP menggeledah pasar? "Kelihatannya orang berjualan sudah menutupi badan jalan," tambah saya menegaskan.
"Sekarang Satpol PP cuma lewat saja ade, pedagang jualan biasa-biasa saja." Sepintas, jawaban Pak TS seperti mengonfirmasi apa yang saya duga. Fungsi pengawasan dan penertiban pasar tidak dijalankan dengan baik oleh pemerintah.
"Bang, sudah pernah mengadu ke pemerintah kota tentang kondisi Mardika? Atau Abang tahu ada Dinas Perhubungan Kota yang mengadu ke atasannya? Tanya saya sedikit menyelidiki HR.
"Oh, kalau dari dinas lain beta seng tau ade. Cuman, beta deng kawan-kawan sudah pernah sampaikan juga keluhan warga ke Kadis," jawabnya sembari mengedikkan bahu pertanda ragu suaranya bakal digubris atau tidak.