Mohon tunggu...
Shulhan Rumaru
Shulhan Rumaru Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Aksara

Penikmat Aksara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Yuk, Intip Kota Ambon Lebih Dekat!

7 Desember 2014   18:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_381276" align="aligncenter" width="560" caption="Taman Pattimura Ambon, asri dan nyaman untuk bersantai bareng keluarga, yang pacaran juga boleh deh.hehehe | Dokpri"]

14179462151390644515
14179462151390644515
[/caption]

[caption id="attachment_381277" align="aligncenter" width="450" caption="Tugu Pattimura, sebagai lambang kebebasan rakyat Maluku dari penjajahan. Konon, di sinilah tempat Pattimura dihukum gantung | Dokpri"]

1417946242585758306
1417946242585758306
[/caption]

[caption id="attachment_381278" align="aligncenter" width="450" caption="Gambaran peristiwa hukuman gantung Kapitan Pattimura di dinding tugu Pattimura. Sesaat sebelum dieksekusi, Pattimura berucap: Satu pattimura akan mati, tapi akan tumbuh Pattimura-Pattimura lainnya | Dokpri"]

1417946273224643677
1417946273224643677
[/caption]

Tak jauh dari situ, hanya dipisahkan oleh badan jalan, terdapat Taman Gong Perdamaian Ambon. Gong ini merupakan Gong Perdamaian Dunia yang ke-39, semacam etalase sejarah konflik Ambon yang berkecamuk pada tahun 1998 hingga 2004 silam yang membuat masyarakat terbelah dan terkesan bersekte-sekte sesuai aliran adat dan kepercayaan. Padahal, sebelumnya Ambon dikenal sebagai serambi Jakarta yang memang manise sekali. Pasca konflik SARA itu, kini Ambon tengah berbenah meskipun luka itu belum sembuh total. Kita masih bisa melihat “bekas-bekas luka” pada tembok-tembok yang roboh dan bangunan-bangunan hangus yang masih berdiri, juga kondisi psikologi sosial yang belum sepenuhnya pulih dari trauma.

[caption id="attachment_381279" align="aligncenter" width="333" caption="Pemandangan sore hari di Gong Perdamaian, Lapangan Merdeka, dan Kantor Gubernur Maluku. Foto ini saya pinjam dari grup BBM kawan-kawan Ambon."]

14179463271504754875
14179463271504754875
[/caption]

Bergeser ke kawasan Mardika, terdapat pasar tradisional yang menjadi sentra ekonomi juga pemenuhan kebutuhan sembilan bahan pokok. Seperti pasar tradisional pada umumnya, komoditas pangan yang dijual di sini relatif murah meskipun sudah terjadi kenaikan BBM. Uniknya, untuk menjual beberapa bumbu dapur seperti cabai rawit, para pedagang menggunakan takaran eceran yang tak lazim yaitu dikonversi dengan ukuran cupa (diukur dalam kaleng susu 380 gram) dengan kisaran harga Rp 5.000. Beberapa pedagang berdalih, dengan siasat takaran cupa, pembeli tidak begitu merasakan mahalnya harga komoditas pasca kenaikan BBM dan lebih cepat laku.

[caption id="attachment_381280" align="aligncenter" width="560" caption="Kondisi Pasar Mardika pagi ini yang ramai pembeli. Para pedagang berjualan hampir menutup setengah badan jalan, sehingga arus lalu lintas sedikit tersendat (7/12/14) | Dokpri"]

14179463951379283932
14179463951379283932
[/caption]

[caption id="attachment_381281" align="aligncenter" width="560" caption="Nah, beginilah takaran eceran kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional Mardika, Ambon | Dokpri"]

14179464172094475339
14179464172094475339
[/caption]

[caption id="attachment_381283" align="aligncenter" width="560" caption="Sejumlah komoditas penting yang sudah naik harga di Pasar Tradisional Mardika, Ambon | Dokpri"]

1417946498389551516
1417946498389551516
[/caption]

Pada minggu pertama kenaikan BBM, harga cabai rawit di Pasar Mardika, naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.000 per cupa. Namun, berdasarkan survei saya pagi tadi, ternyata harga cabai rawit naik 100 persen, menjadi Rp 10.000 per cupa. Harga terong per satu ikat (3-4 buah) naik Rp 1.000 rupiah menjadi Rp 5.000, harga kangkung per satu ikat Rp 2.500, naik Rp 500 dari harga semula. Namun yang bikin saya syok yaitu harga petai atau pete, per 1 trip/buah (7-10 biji) dibanderol harga Rp 15.000 (Mama sayange, paling mahal paskali…hahaha). Biar lebih simpel, saya sajikan kenaikan harga beberapa komoditas penting dalam bentuk tabel.

Komoditas
Harga Semula
Kenaikan Harga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun