Kampusnya hemat, pembayaran listrik untuk bulan ini, selama keadaan masih seperti ini, maka biaya yang dikeluarkan kampus untuk membayar listrik tidak seberapa. Wah jadi kampus banyak hematnya dong, tapi bagaimana dengan kita mahasiswa.
Hak kita tentang fasilitas dan pelayanan bagi kami bagaimana?Â
7. WiFi Kampus yang Mubazir
Wah ini, sangat penting juga. Mahasiswa kehilangan akses internet WiFi kampus. Meski kuliah online jika mahasiswa bokek, tidak punya kuota internet, mereka tetap bisa ke kampus menggunakan WiFi kampus.
Lah ini? Mahasiswa harus berjuang untuk membeli paket kartu kuota internet, supaya bisa mengikuti perkuliahan online. Duit lagi, duh duh duh...Â
Terus UKT kita buat apa Woy...kok untuk menunjang perkuliahan online pun mahasiswa harus disuruh beli paket kuota sendiri. Apa nggak bisa ya, UKT mahasiswa dialihkan untuk subsidi kuota internet bagi per mahasiswa sendiri, misalnya.Â
8. Pelayanan yang baik harapan kami
Kami juga berharap meski kuliah online, rektor, dosen, pegawai, birokrat kampus tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi kami mahasiswa. Sebab dalam beberapa minggu pemberlakuan kuliah online, beberapa dosen telah tega dengan tidak memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswanya.Â
Seperti, saat mahasiswa memerlukan bimbingan skripsi online misalnya, padahal mahasiswa chat via WhatsApp pada jam kerja dosen. Tapi mengapa ada sebagian dosen yang berhari-hari tidak membalas WA dari mahasiswanya?Â
Maka dari itu, berikanlah pelayanan terbaik bagi para mahasiswa. Sebab bapak dan ibu dosen itu bekerja. Meski bekerja dari rumah, kiranya bapak ibu dosen, juga bekerja mengajar dan memberi bimbingan kepada mahasiswa pada waktu delapan jam kerja itu.Â
Tapi terlepas dari beberapa alasan di atas, sebagian kampus di Indonesia telah berupaya untuk memenuhi hak mahasiswanya, meski tidak keseluruhan, tapi kebijakan beberapa kampus ini kiranya cukup bisa dibilang dapatkan meringankan beban mahasiswa.
Seperti kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS), Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD), yang memberi subsidi kuota internet kepada para mahasiswanya.Â
Hal itu dilakukan guna menunjang efektifnya perkuliahan bagai mahasiswa. Sedikit melegakan, sebab meskipun mahasiswa tidak bisa menikmati fasilitas kampus yang ada, tapi setidaknya dengan adanya subsidi kuota internet tersebut mahasiswa merasa sedikit diringankan.