Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Devide et Impera

27 Januari 2024   20:16 Diperbarui: 27 Januari 2024   20:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu sebagian hal yang menurut saya dapat meninggalkan luka yang cukup dalam di batin rakyat Indonesia.

Devide Et Impera

Hasil dari semuanya adalah saling mencurigai, bertengkar dan menjauh dari keluarga atau teman. Mungkin ada yang segera sadar dan tidak berkepanjangan memusuhi keluarganya demi "orang yang tidak dikenal", namun tidak sedikit yang menjadi putus total dengan keluarga atau teman mereka.

Rakyat yang terpecah adalah rakyat yang mudah dikuasai, sehingga Belanda ketika menjajah Indonesia melakukan strategi itu, "PECAH BELAH DAN KUASAI"

Kita dapat membaca sejarah Indonesia, dimana "Indonesia" yang sudah dipecah belah dengan mudah dikuasai penjajah, sehingga selama 350 tahun menjajah Indonesia, Belanda tidak pernah menghadapi pemberontakan yang berarti, karena setiap pahlawan kita bergerak sendiri-sendiri di tanah mereka. Akibatnya sangat mudah dibasmi.

Jangan Biarakan Divide Et Impera

Kampanye politik memang tidak dapat dicegah, bahkan ada yang menyebutnya sebagai pesta demokrasi. Memang dari sudut kebebasan menentukan senditi pemimpin yang kita ingin istilah demokrasi itu tepat.

Tetapi ketika para penyebar hoax, pemelintir kebenaran, pemalsu data, pemutar balik fakta kelihatan dengan tenang terus ebrkampanye, maka tugas kita adalah meredam itu semua sesuai kapasitas diri kita masing-masing.

Di group Whatsapp keluarga dan teman saya beberapa kali mengingatkan kepada teman atau keluarga agar tidak terpecah karena pilihan politik, namun selalu ada saja seorang teman atau salah satu keluarga yang menghembuskan kecurigaan dan menggunakan kata-kata yang bermusuhan.

Group Whatsapp perumahan saya berhasil menerapkan pencegahan masuknya berita-berita politik di group, dengan melarang siapapun untuk memposting termasuk memforward berita politik ke group RT.

namun cerita sukses tersebut tidak bisa diterpakan di group alumni dan keluarga, karena selalu ada orang yang merasa paling benar mengirimkan segala informasi politik, termasuk caci maki antar paslon dan pendukungnya.

Saya merasa belum berhasil mencegah pembicaraan politik masuk ke keluarga atau teman lalu membuat strategi Devide et Imperra berhasil.

Semoga para pembaca dapat membuat keluarga atau teman-teman anda tidak saling memusuhi hanya karena perbedaan pilihan presiden dan wakil presiden.

TUHAN memberkati Indonesia!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun