Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meningkatkan Karier dengan Memenuhi Hasrat Atasan

13 September 2020   13:01 Diperbarui: 13 September 2020   13:04 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segalanya Diatur Untuk Memuaskan Boss|Dokpri

Selanjutnya adalah tinggal mengatur waktu pertemuan  sang bidadari dengan boss. Dengan hirarki perkantoran maka semuanya sangat mudah, salah satunya dengan pengaturan tugas dan pekerjaan, agar sang bidadari sering bertemu dengan boss.

Pengaturan perjalanan dinas dan even-even luar kota, bahkan luar negeri, akan semakin memperlancar kedekatan dan membuat sang boss senang. Bahkan mengatur tempat duduk ketika makan atau ada kunjungan dan acara tertentu, menjadi bagian dari skenario untuk menyenangkan sang boss.

Boss yang hidung belang pasti sangat menikmati itu. Bahkan dengan hartanya yang banyak dia bisa membuat seorang wanita, yang mata duitan atau juga mengharapkan karir yang lebih baik, pasti akan menyukainya.

Wanita yang mata duitan atau mengharapkan jabatan yang lebih baik dengan mudah, pasti tidak mau pusing bekerja berat, kalau modal tubuh dan wajahnya mampu membuat boss mengucurkan hartanya dan memberikan dia jabatan.

Even Resmi Perusahaan, Yang Lainnya Takut dan Tutup Mata

Pertemuan dan even-even yang diatur sedemikian rupa membuat kedua belah pihak, sang boss dan sang bidadari, merasa semua akan berjalan dengan aman. Tidak ada yang curiga karena semua dikemas sebagai kegiatan resmi kantor.

Terhadap karyawan lain mereka semua tidak merasa malu. Karena kalau ada karyawan yang mencoba mengganggu kenyamanan mereka, dengan mudah mereka menyingkirkan karyawan tersebut. Sehingga para karyawan menjadi takut dan menutup mata, pura-pura tidak tahu.

Bagi sang manager yang mengatur segala sesuatunya itu, pasti karirnya moncer. Tidak perlu berprestasi, atau prestasi dapat dia peroleh dengan meng-hire orang-orang hebat di bawahnya. Apalagi bila sang boss adalah seorang komisaris atau pemegang saham, maka jabatan direksi akan diperoleh sang manager dengan mudah.

Tidak Muncul Ke Permukaan Karena Jaminan Hidup Nyaman

Seorang boss yang hidung belang, biasanya tidak puas pada satu perselingkuhan saja. Tapi menurut informasi, mengapa kasus seperti ini sangat jarang muncul ke permukaan, karena sang boss dia tidak akan mencampakan sang bidadari begitu saja. Sang boss dengan uangnya yang tak terbatas akan membuat sang bidadari tetap hidup nyaman.

Dengan demikian tidak ada istilah dicampakan, dan karena memang yang dikejar sang wanita adalah jabatan dan uang, maka ia tidak mempermasalahkannya. Bahkan ia bisa mencari pasangan lain, yang dengan tulus akan menerima dia walau second hand.

Bagaimana perselingkuhan di kantor dalam masa pandemi covid19 seperti sekarang ini? Tentu akan turun drastis, karena perjalanan dinas dan even-even lainnya, termasuk tour keluar negeri dibatalkan. Rasanya tidak mungkin terjadi selama work from home (WFH), walaupun ternayata terjadi juga di Filipina ketika seorang boss gaptek dan membuat aktivitas sex dengan sekertarisnya menyebar. (Baca)

Akan Terus Terjadi dan Terjadi Lagi?

Pengaturan skenario perselingkuhan untuk peningkatan karir rasanya akan terus ada karena:

  1. Boss hidung belang tetap ada
  2. Banyak Manager ambisius meningkatkan jabatan dengan segala cara
  3. Banyak yang mau kerja gampang tapi kaya dengan jalan pintas
  4. Karyawan yang tidak dekat dengan boss takut dan menutup mata
  5. Sang bidadari menikmati kemewahan dan materi akan terjamin sampai hari tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun