Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Putus Nyambung, Internet Service Provider (ISP) Overload?

5 Juli 2020   16:33 Diperbarui: 5 Juli 2020   16:33 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin, selain teman dan keluarga saya, banyak pelanggan yang jengkel dengan kelakuan putus nyambung koneksi internet ini. Dan yang lebih menjengkelkan apabila memang benar karena overload. Menurut saya hal ini bisa disamakan dengan menjual jaringan bodong kepada pelanggan. Sangat tidak ber-etika.

Sebulan terakhir gangguan terus datang, namun saya tidak bosan komplain ke customer service ISP terkait. Dan jawabnya sama, restart atau janji kirim teknisi kalau komplain saya sudah sangat keras. Atau kadang mereka menyalakan kualitas router di rumah saya, sungguh keterlaluan. 

Sebenarnya kasihan petugas customer service, mereka jadi bumper para pengusaha yang tidak berusaha memenuhi kewajibannya. Namun saya harus terus komplain dengan harapan akhirnya akan ditindaklanjuti oleh sang pengusaha.

Etika Dalam Berbisnis, Kalau Tidak: Haram!

Saya sengaja tidak menulis nama ISP terkait, karena bukan ahli hukum dan was-was mengingat pengalaman seorang wanita, yang dituduh mencemarkan nama baik sebuah rumah sakit karena mengeluh di media masa.

Mudah-mudahan ada ahli Information technology (IT) atau regulator atau pihak berwajib yang menbaca tulisan saya ini, dan tergerak untuk melakukan investigasi apakah benar menjual layanan bodong karena melebihi kapasitasnya (overload).

Bagi para pengusaha yang memang melakukan praktek nakal seperti ini, bukan hanya Internet Service Provider (ISP) saja, yang mengeruk keuntungan tanpa etika, sebaiknya anda segera insaf dan kembali ke jalan yang benar. Ingat uang yang anda dapat dengan cara itu adalah uang haram! 

Have a nice day.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun