Saya yakin, selain teman dan keluarga saya, banyak pelanggan yang jengkel dengan kelakuan putus nyambung koneksi internet ini. Dan yang lebih menjengkelkan apabila memang benar karena overload. Menurut saya hal ini bisa disamakan dengan menjual jaringan bodong kepada pelanggan. Sangat tidak ber-etika.
Sebulan terakhir gangguan terus datang, namun saya tidak bosan komplain ke customer service ISP terkait. Dan jawabnya sama, restart atau janji kirim teknisi kalau komplain saya sudah sangat keras. Atau kadang mereka menyalakan kualitas router di rumah saya, sungguh keterlaluan.Â
Sebenarnya kasihan petugas customer service, mereka jadi bumper para pengusaha yang tidak berusaha memenuhi kewajibannya. Namun saya harus terus komplain dengan harapan akhirnya akan ditindaklanjuti oleh sang pengusaha.
Etika Dalam Berbisnis, Kalau Tidak: Haram!
Saya sengaja tidak menulis nama ISP terkait, karena bukan ahli hukum dan was-was mengingat pengalaman seorang wanita, yang dituduh mencemarkan nama baik sebuah rumah sakit karena mengeluh di media masa.
Mudah-mudahan ada ahli Information technology (IT) atau regulator atau pihak berwajib yang menbaca tulisan saya ini, dan tergerak untuk melakukan investigasi apakah benar menjual layanan bodong karena melebihi kapasitasnya (overload).
Bagi para pengusaha yang memang melakukan praktek nakal seperti ini, bukan hanya Internet Service Provider (ISP) saja, yang mengeruk keuntungan tanpa etika, sebaiknya anda segera insaf dan kembali ke jalan yang benar. Ingat uang yang anda dapat dengan cara itu adalah uang haram!Â
Have a nice day.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H