ditengah sinar bulan, aku kembali menjajakimu.
tanpa mengindahkan afeksiku terdahulu . .
kerlingan mata yang masih sama,
sehaluan dengan rasaku . .
lalu, banyak orang bertanya "lantas bagaimana dengannya?"
ia, yang tak pernah menoleh kearahku,
bahkan dalam mimpi sekalipun.
tidak ada yang amerta,
semuanya akan sirna.
asa hanyalah kiasan semata . .
yang ada nestapa dan kenangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!