Mohon tunggu...
Shren
Shren Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Farmasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Interaksi Obat dengan Kopi

29 Desember 2022   11:49 Diperbarui: 29 Desember 2022   11:51 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interaksi obat adalah kondisi terjadinya perubahan efek obat yang disebabkan adanya obat lain, seperti makanan dan minuman, bahan-bahan herbal, ataupun karena adanya perubahan lingkungan.

Jika obat diminum dengan minuman-minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh. Ternyata, ada beberapa obat yang memerlukan perhatian khusus terkait dengan konsumsinya bersama minuman berkafein . Yaitu karena terdapat suatu senyawa bernama "Tanin" yang dapat mengurangi khasiat dari obat terhadap tubuh. Hal tersebut sangat merugikan karena gejala sakit yang dialami tidak akan segera hilang. Alasan kedua, yaitu karena terdapat senyawa "Kafein" yang mungkin sudah familiar untuk didengar. Senyawa ini dapat menjadi berbahaya apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat yang merangsang sistem syaraf pusat

jika obat dikonsumsi bersamaan dengan minuman yang mengandung kafein, seperti teh atau kopi. Kafein di dalam teh atau kopi ternyata dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Ini dapat menyebabkan penurunan efektivitas kerja obat ataupun meningkatkan efek sampingnya. Berikut beberapa di antaranya.

1. Kafein dan Efedrin

Efedrin adalah suatu zat yang digunakan sebagai pelega saluran napas (bronkodilator). Ini menjadi komposisi dari beberapa merek obat batuk dan flu yang beredar di Indonesia. Jika dikonsumsi bersamaan, efedrin dan kafein dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah. Oleh karena itu, jika ingin meminum obat flu atau batuk, cek terlebih dahulu apakah obat tersebut mengandung efedrin atau tidak.

2. Kafein dan Phenylpropanolamine

Beberapa obat flu yang beredar di Indonesia memiliki kandungan dekongestan (pelega hidung tersumbat), yakni phenylpropanolamin (PPA). PPA dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pada beberapa kasus, kejadian peningkatan tekanan darah tersebut menjadi lebih tinggi probabilitasnya jika obat diminum bersamaan atau berdekatan dengan kafein. Selain kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan darah, peningkatan detak jantung juga dilaporkan.

3.Kafein dan Levothyroxine

Levothyroxine atau L-thyroxine adalah obat yang digunakan untuk terapi hipotiroidisme, suatu keadaan ketika aktivitas kelenjar tiroid lebih rendah dari seharusnya. Di Indonesia, obat ini tersedia dengan berbagai merek dagang.Menurut beberapa laporan kasus, penggunaan levothyroxine bersamaan dengan minum kopi (dalam hal ini yang dilaporkan adalah kopi jenis espresso) dapat menurunkan penyerapan levothyroxine dari saluran cerna ke pembuluh darah. Akibatnya, obat menjadi tidak berefek maksimal dan kondisi hipotiroid menjadi tidak tertangani dengan baik.

4. Kafein dan Obat KB Hormonal Mengandung Estrogen

Seperti yang mungkin sudah Kamu ketahui, estrogen adalah hormon yang ada dalam tubuh wanita. Estrogen ini juga menjadi komposisi obat, yakni dalam obat-obatan KB hormonal. Estrogen dapat memperlambat pengeluaran (clearance) kafein dari dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun