Mohon tunggu...
SITI SAHARA
SITI SAHARA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mencoba menjadi seseorang yang ingin abadi dalam tulisan

sedang menempuh pendidikan dibidang kesejarahan fakultas keguruan agar banyak belajar untuk diri sendiri dan dibagikan pada orang lain lewat apa yang di baca, lihat, dengar, analisis dan evaluasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mafia Berkeley dalam Sejarah Perpolitikan Indonesia

23 November 2022   14:24 Diperbarui: 23 November 2022   14:32 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mafia berkeley merupakan gerakan terselubung dalam politik Indonesia yang terjadi pada Oktober 1965 sehingga membuka perusahaan asing untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. 

Mereka banyak menduduki posisi penting perekonomian dan keuangan negara atau The Barkeley Mafia  yang bisa disebut mafia-mafia dari Universitas Barkeley. Nama ini pertama disebutkan oleh David Ransom pada tahun 1970 dalam majalah Ramparts edisi ke-4. Mafia dianggap sebagai boneka CIA untuk melancarkan keinginan Amerika.

Pada saat kemerdekaan, dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) pemerintah Indonesia mau menanggung utang luar negeri yang dibuat oleh Hindia Belanda. Pada tahun 1950, pemerintah Indonesia telah memiliki utang warisan Hindia Belanda sebesar US$ 4 miliar dan utang luar negeri baru Rp. 3,8 miliar. 

Peranan dan usaha Masfia Berkeley yang berkerumun disekitar Jendral Soeharto telah menumpuk jumlah utang luar negeri pemerintah yang pada akhir masa pemerintahan Soekarno berjumlah sebesar US$ 6,3 miliar membengkak menjadi US$ 54 miliar saat kejatuhan Soeharto pada tahun 1998 dan utang tersebut terus bertambah sampai saat ini (Ransom, 2006)

Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998 dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi". Masih adanya tokoh penting pada masa Orde Baru dijajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru" (hal. 168)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun