Peran kelima dari sistem teknologi informasi adalah untuk meningkatkan daya kompetisi. Peran ini dapat dicapai dengan menggunakan strategic information systems (SIS). SIS merupakan sistem-sistem teknologi informasi dan teknologi informasi di dalam organisasi atau perusahaan untuk mengimplementasikan strategi untuk keunggulan kompetisi. (Jogiyanto, 2008:18)
 Dari kelima peran tersebut akan lebih mudah dipahami melalui sebuah bagan di bawah ini:
Peran teknologi informasi pada aktivitas manusia memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil yang besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi.
Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Misalnya adanya ATM dapat mempermudah pengambilan uang dan tidak mengharuskan kita ke bank, transaksi melalui internet dengan e-commerce atau perdagangan elektronik transfer uang melalui fasilitas e-banking, dan lain sebagainya.
Secara garis besar, teknologi informasi dapat menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
Teknologi informasi berperan dalam restrukturasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Banyak peusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas, dan tanggapan.
Peran yang dapat diberikan oleh teknologi informasi adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi, seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Sedangkan untuk perusahaan seperti profil perusahaan, kesehatan perusahaan, modal dan keuntungan perusahaan, dan lain sebagainya.
Peran teknologi informasi dapat dijadikan sarana kerja sama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lain tanpa ada batas jarak dan waktu, Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi, atau faktor lainnya yang dapat menghambat pertukaran pikiran.
Menurut Alter (1992) dalam Rusdiana dan Irfan, mengemukakan berbagai kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi, yaitu:
- Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
- Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.
- Portabilitas peralatan-peralatan elektronik semakin meningkat.
- Konektivitas meningkat.
- Kemudahan pemakaian meningkat.
- Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut.
DAFTAR RUJUKAN
HM, Jogiyanto. 2008. Sistem teknologi Informasi pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta. CV Andi Offset.