Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Jeda dan Pilihan

11 April 2020   22:57 Diperbarui: 30 November 2020   13:13 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan. Jika kita mencoba untuk memikirkannya namun hanya sedikit melakukannya, hanya akan membuat kita terlihat lelah karena selalu mengejarnya. 

Namun, jika kita melakukannya seperti hobi kita semuanya akan berjalan tanpa kita merasa lelah. Tidak banyak yang beranggapan seperti itu, tetapi masih ada sebagian yang mengatakan "Jalani kesibukanmu, seperti kamu sedang berjalan di pasar yang banyak pilihannya."

Jika saat ini kamu sedang berada di fase yang bingung, cobalah untuk memejamkan mata lalu katakan keinginanmu di dalam hati. Kemudian bukalah kembali lalu katakan "Iya, aku harus melakukan nya. Bukankah hal itu mudah, sedangkan dulu saja aku bisa, mengapa sekarang aku masih saja seperti ini."

Cobalah kamu keluar dari zona itu, lakukan beberapa interaksi dengan mereka yang berbeda dari kita. Ntah itu dia seorang Karyawan swasta, CEO, pembisnis, pedagang atau bahkan seorang pekerjaan rumahan. 

Jangan pernah malu dengan profesimu karena mereka yang melihatmu sesama mereka, dia tidak akan mendatangimu karena kamu tidak mempunyai dengan apa yang mereka cari. 

Tapi mereka akan selalu bersamamu ketika, dia melihatmu yang mempunyai kelebihan yang mungkin mereka akan membutuhkannya suatu saat nanti. 

Seseorang pernah mengatakan kepadaku. 

"Cara berfikir orang itu beda-beda ya. Kaya kamu, kamu kan pernah kuliah pasti lebih punya wawasan. Sedangkan aku, aku nggak pernah ngerasain hal itu."

Kemudian aku hanya menjawab. 

"Nggak juga, sama aja. Tergantung dari kitanya gimana menyikapi hal itu. Maksud aku bagaimana kita bertutur kata kepada orang lain. Gelar dan profesi nggak menjamin dengan attitudemu. Karena semuanya itu tergantung bagaimana kamu melakukannya."

(Perasaan indah yang mungkin mereka tidak bisa bertahan hanya bisa singgah dengan menanam benih kenyamanan yang belum mampu dia pertahankan.) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun