Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan amanat dari atasan untuk pindah tugas kerja ke Jakarta. Hal ini membuat saya berpikir untuk mencari tempat tinggal selama menetap di ibukota daripada harus bolak-balik Jakarta-Bandung setiap hari (setidaknya pada hari kerja). Persoalan pun muncul ketika waktu untuk pindah ke Jakarta tinggal beberapa bulan lagi. Perburuan mencari tempat tinggal di Jakarta pun segera dimulai.
Awalnya saya sempat terpikir untuk menghubungi sahabat saya yang sudah terlebih dahulu hijrah ke ibukota dengan niat meminta bantuannya untuk mencarikan tempat tinggal. Kebetulan lokasi tempat tinggal sahabat saya ini tak jauh dari lokasi kantor baru saya. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, berhubung sama-sama sibuk dengan pekerjaan, rencana awal ini pun GAGAL karena perbedaan kesibukan.
Waktu pun terus bergulir, tanpa disadari hari kepindahan saya ke Jakarta semakin dekat. Bayang-bayang mencari tempat tinggal yang baru pun terus menghantui pikiran. Lantas, saya pun teringat perbincangan saya sebelumnya bersama sepupu dari ibu yang akrab disapa Om Herman perihal tawaran untuk bekerja di Jakarta. Bukan, bukan maksud saya untuk pindah kerja karena frustasi belum dapat tempat tinggal di Jakarta.
Saya teringat tawaran tempat tinggal yang ditawarkan oleh Om Herman. Meskipun berupa kontrakan, kontrakan Om Herman ini cukup luas plus ada halaman parkirnya. Letaknya berada di belakang tak jauh dari kawasan perkantoran yang dikenal sebagai segitiga emas dan bagusnya lagi jika ingin naik TransJakarta, saya pun hanya butuh satu kali naik saja untuk mencapai kantor baru.
Tak perlu waktu lama saya pun menghubungi Om Herman untuk menanyakan apakah kontrakan yang sempat ditawarkan kepada saya masih ada atau tidak. Setelah bertegur sapa beberapa menit, langsung saja saya utarakan maksud dan tujuan terkait kontrakan yang sempat ditawarkan oleh beliau. Lagi-lagi dewi fortuna masih belum mau hinggap di pundak saya, kontrakan yang ditawarkan oleh Om Herman sudah tersewa tepat satu minggu sebelum saya mengontak kembali om Herman. Alternatif kedua ini pun juga GAGAL karena keduluan orang.
Kedua cara konvensional diatas terbukti gagal total dalam menjawab persoalan saya dalam mencari tempat tinggal di Jakarta. Akhirnya, meskipun ragu, saya buka internet dan mulai mencari informasi tempat tinggal di Jakarta dan dekat dengan kantor baru saya. Pertama yang saya cari adalah jenis tempat tinggal seperti apa yang dekat dengan kantor baru saya, muncullah pilihan apartemen dan kompleks perumahan. Berhubung tugas kerja saya di Jakarta kurang lebih hanya enam bulan, pilihan tinggal di apartemen menjadi prioritas saya.
Oke, pencarian saya kini terfokus pada apartemen yang berlokasi di sekitaran kantor baru saya di bilangan Thamrin. Dengan mengetik kata kunci di Google yakni sewa apartemen di Thamrin, langsung ribuan hasil pencarian terkait pun muncul. Saya klik satu persatu hasil yang ditemukan oleh mbah Google, namun tidak ada yang masuk kriteria saya.
Jujur saja saya orangnya sangatsecurejika ingin melakukan transaksi via online termasuk ya untuk urusan menyewa apartemen ini. Pertama yang saya lihat adalah kredibilitas dari Website-nya, apakah menggunakan domain terpercaya atau tidak (misalnya .com, .co.id). Kedua, adalah content yang disediakan apakah relevan atau tidak, misalnya kali ini saya sedang cari apartemen. Sudah barang tentu website tersebut harus menampilkancontent mengenai apartemen, misalnya foto apartemen, penjelasan mengenai apartemen, lokasi apartemen, harga sewa apartemen, dan sebagainya. Ketiga, yang harus ada di website tersebut adalah kontak yang bisa dihubungi entah itu berupa alamat email ataupun nomor telepon.
Sampai pada akhirnya saya menemukan website yang menyewakan apartemen yang saya maksud. Namanya jendela360.com. Bisa dibilang website ini memenuhi ketiga kriteria website yang saya maksud diatas yakni domainnya terpercaya, content yang relevan, dan ada kontak yang bisa dihubungi.
Umumnya website-website yang menawarkan sewa apartemen hanya menampilkan foto dan sedikit informasi mengenai apartemen dan unit yang disewakan, namun berbeda yang saya rasakan ketika mengakses situs jendela360.com. Website ini menyediakan fitur 360 Photo yang saya rasa sangatpowerful dan membantu bagi orang seperti saya yang hendak mencari apartemen. Dengan fitur ini saya diajak berkeliling ruangan di unit apartemen mulai dari kamar tidur, ruang tamu, dapur, hingga kamar mandi. Yap, it's virtual tour, tapi berasa kayak kunjungan asli.
Dari situ saya sudah mulai jatuh hati dan mempercayakan website inilah yang saya gunakan untuk mencari apartemen pilihan saya. Dibantu dengan customer service yang ramah dan telaten menjawab semua pertanyaan saya, akhirnya saya mendapatkan apartemen yang akan saya tempati.
Dimulai dari menentukan jadwal kunjungan hingga kunjungan langsung ke unit yang didampingi langsung oleh account representative dari jendela360.com. Jujur mereka sangat membantu saya menyediakan informasi yang saya belum tau misalnya seluk-beluk lingkungan apartemen dan sekitarnya.
Tak perlu lama, saya memutuskan untuk membuat kesepakatan sewa. Praktis memang. Lihat, datang, tanda tangan kontrak, dan bayar. Semuanya dilayani dengan baik. Oiya, satu lagi saya juga bisa mencicil pembayaran tergantung dari masa sewa.
Mungkin nantinya pengalaman ini dapat berguna bagi Kompasianer sekalian yang kebetulan punya kisah yang serupa. Dan kini saya tengah duduk di sofa apartemen baru sambil menatap pemandangan sibuknya kota metropolitan dari balik kaca jendela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H