Padahal retrebusi resmi bisa menjadi masukan bagi desa dan daerah. Selain itu, memang belum ada pusat oleh-oleh secara khusus padahal banyak kekayaan dan khas daerah Lempur. Bila dilihat secara kasat mata, dukungan terhadap pariwisata di Kerinci dari pemerintah daerah memang masih sangat jauh dan kurang.
Apalagi menurut pemandu wisata, di Lempur dalam satu tahun dikunjungi 700 wistawan manca negara dan sekitar 400 hingga 500 wisatwan lokal. Ketika kami disana, terdapat wisatawan bule dari Amerika, Prancis dan rombongan cukup besar dari Singapura.Â
Selama ini dukungan masyarakat adat dan pemuda terlihat sangat terasa. Selain home stay, komunitas pemuda di Lempur sudah ada pemandu wisata mancanegara dan menyediakan paket wisata lengkap.
Akhirnya, saya dan kami dan anda yang pernah ke Lempur, dipastikan ingin kembali. Kekayaan budaya, sejarah dan alamnya sangat menggoda. Cuaca yang sejuk pegunungan, kondisi masyarakat dan alam yang tenang, berbagai lokasi wisata dan budaya sangat memikat dan mengagumkan. Keindahan Lempur tidak cukup diceritakan dengan kata-kata, harus datang, rasakan dan nikmati maka pasti ingin kembali.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H