2. Siapa yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi
Artinya, mencium anak mendatangkan rahmat Allah. Bila sampai tidak pernah melakukannya, Rasulullah sendiri khawatir mengenai dicabutnya rahmat Allah dari orang tersebut.
Inilah diantara pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah, mencium anak dengan penuh kasih sayang.
Mencium anak mengindikasikan anjuran bersikap lemah lembut kepada anak. Sikap ini mendatangkan kebaikan dan rahmat Allah. Meninggalkannya sama dengan mencabut kebaikan.
Dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
"Sesungguhnya Allah Maha Penyantun, Dia menyukai sifat penyantun (lemah lembut). Allah akan memberikan sesuatu dalam sikap santun yang tidak diberikan pada sikap kasar dan sikap selain itu." (H.R. Muslim no. 2593)
Juga dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya sikap lemah lembut tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, jika lemah lembut itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan membuatnya menjadi buruk." (H.R. Muslim no. 2594)
Lantas bagaimana bila anak kita sudah dewasa? Bolehkah kita menciumnya?
Ibnu Bathal rahimahullah mengatakan, "(Orang tua) diperbolehkan mencium anak-anak kecil di bagian anggota tubuhnya yang manapun dan juga untuk anak yang telah besar selama bukan pada auratnya. Inilah pendapat mayoritas ulama." (Fathul Bari: I/427)
Perhatikan hadits berikut: