Dan yang paling bernilai adalah ridha Allah menyertai setiap orang yang sungguh-sungguh.
Bayangkan dengan hadis-hadis Rasulullah yang menyampaikan keutamaan orang yang menuntut ilmu sampai disejajarkan dengan jihad, bahkan sampai digambarkan sebagai jalan menuju surga.
Menuntut ilmu yang seperti apa lagi kalau bukan menuntut ilmu yang sungguh-sungguh. Sebab keutamaan tadi mustahil diperuntukan bagi yang menuntut ilmu dengan asal-asalan.
Siapapun bisa bersungguh-sungguh belajar, apakah ia seorang yang cerdas ataupun biasa, apakah ia yang paham maupun belum.
Upaya untuk memahami ilmu adalah bagian dari sebuah kesungguhan, meski hasilnya tak selamanya sesuai yang diharapkan.
Artinya, dengan sudah bersungguh-sungguh saja, seseorang akan memperoleh berkahnya ilmu yang tidak akan didapatkan oleh orang yang belajar dengan tanpa kesungguhan dan keikhlasan.
Meski begitu, pengertian ini tidak menjadikan seseorang untuk terus berdiam dan tidak ada niat untuk memahami ilmu.
Niat yang baik akan selalu Allah mudahkan, apalagi dalam rangka mempelajari sesuatu yang dapat mengangkat derajat seseorang di mata Allah.
Ikhtiar lainnya yang bisa kita lakukan setelah berusaha memahami adalah bertanya pada guru. Jika ini tetap tidak membuat kita mengerti, maka kita bisa mengupayakannya dengan doa.
Berdoa di sini adalah agar diberikan ilmu yang bermanfaat, dan kemampuan memahami ilmu tersebut.
Kita tak pernah tahu bahwa kesungguhan kita mungkin tidak selamanya berbuah kemampuan untuk mengerti ilmu, tapi bila kita memperoleh keberkahan dari ilmu, maka yakinlah akan ada banyak kebaikan menyertai hidup kita.