Pendidikan di desaku teramat pelik, kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat kurang. Dilihat dari faktor ekonomi memang sudah lebih baik, bangunan rumah minimal sudah terbuat dari bata atau batako. Setiap rumah sudah memiliki minimal 1` sepeda motor, bahkan banyak yang mempunyai mobil. Namun, pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka masih menjadi pertanyaan. Tak jarang anak-anak perempuan setelah lulus SMP sudah dinikahkan, sehingga banyak terjadi pernikahan diusia muda.Â
Mindset orang tua di pedesaan sebenarnya sangat sederhana, bagaimana agar anaknya dapat menghasilkan uang sehingga mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka beranggapan bahwa dengan membekali anaknya 2 ekor sapi perah, dalam jangka waktu dua tahun gajinya mengalahkan gaji pegawai. Tidak dipungkiri, memang realita yang ada seperti itu. Sehingga orang tua lebih mementingkan mencarikan pekerjaan anaknya daripada membekalinya dengan pendidikan.
Dari analogi tersebut kita sebagai pendidik harus bisa merubah mindset dan membuka wawasan orang tua dan siswa untuk lebih mementingkan pendidikan daripada bekerja diusia sekolah. Menunjukkan prestasi siswa baik akademis maupun extrakurikuler sangatlah penting dan berperan  dalam membuka wawasan orang tua akan pentingnya pendidikan. Perkembangan teknologi saat ini juga mempengaruhi mindset orang tua supaya lebih memperhatikan pendidikan. Misal, dunia perbankan mengharuskan setiap orang untuk menguasai teknologi, berliterasi baca tulis dan numerasi. Dampak positif inilah yang akan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anaknya.
Bekerja dengan mempunyai keterampilan yang didapat dari sekolah jauh berbeda dengan yang tidak sekolah. Ilmu yang dipelajari mulai dari SD sampai PT sangat berpengaruh dalam dunia usaha saat ini. Banyak pengusaha muda yang terlahir dari lulusan SMK dan PT. Mereka akan mampu bersaing dalam persaingan global era industri 4.0, dimana pemanfaatan media elektronik, media masa dan internet menjadi kebutuhan yang tak bisa dihindari.Â
Malang, 05/12/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H