Malam terbiasa kelam
malam terbiasa sunyi
malam terbiasa dingin menusuk tulang
malam terbiasa sendiri meniti jalanan
    kini malam di desaku tak seperti dulu
    hingar bingar keramaian kota
    mulai merasuki desa tercintaku
    mengubah suasana kelam menjadi kelabu
karnaval budaya tak seperti dulu lagi
bukan budaya yang menjadi identitas
tetapi....
diskotik mulai menjalar kepelosok desaku
perang suara mengalahkan perang dunia ke dua
kilatan lampu mengalahkan kelamnya malamku
miris
sedih
bahkan terlalu teriris...
ku rindu malam kelamku yang dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H