Mohon tunggu...
Arjoko Setiono
Arjoko Setiono Mohon Tunggu... Guru - Kelana Aksara

Tulisan adalah hasil pengembaraan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Tak Sekelam Itu

28 Oktober 2019   06:31 Diperbarui: 28 Oktober 2019   06:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam terbiasa kelam

malam terbiasa sunyi

malam terbiasa dingin menusuk tulang

malam terbiasa sendiri meniti jalanan

        kini malam di desaku tak seperti dulu

        hingar bingar keramaian kota

        mulai merasuki desa tercintaku

        mengubah suasana kelam menjadi kelabu

karnaval budaya tak seperti dulu lagi

bukan budaya yang menjadi identitas

tetapi....

diskotik mulai menjalar kepelosok desaku

perang suara mengalahkan perang dunia ke dua

kilatan lampu mengalahkan kelamnya malamku

miris

sedih

bahkan terlalu teriris...

ku rindu malam kelamku yang dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun