Mohon tunggu...
Shonia Pakpahan
Shonia Pakpahan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - S1

Hanya seorang mahasiswi biasa yang sedang belajar berkomunikasi melalui penulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resensi Novel: Misteri, Medis, & Mengejutkan

1 Maret 2020   22:45 Diperbarui: 2 Maret 2020   09:43 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel "Misteri di Styles", cover 2019 (dokumen pribadi)

Judul buku                  : The Mysterious Affair at Styles (Misteri di Styles)

Genre                             : Fiksi Kriminal

Penulis                         : Agatha Christie

Jumlah halaman      : 272

Penerbit                       : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit               : 1920

Buku yang berjudul The Myterious Affair at Styles merupakan debut awal Agatha Christie sebagai Ratu Misteri. Buku yang telah ditulis satu abad yang lalu mengisahkan pengalaman Arthur Hasting dalam menangani kasus pembunuhan di Styles (salah satu desa di Inggris) dengan dibantu oleh sahabatnya, Hercule Poirot, seorang mantan anggota polisi dan detektif handal dari Belgia.

Kisah ini bermula dari Hasting mengunjungi teman masa kecilnya yang tinggal di Styles, John Cavendish. Setiba di Styles Court, rumah desa keluarga Cavendish, Hasting bertemu dengan ibu tiri John (Emily Cavendish, yang kemudian menjadi Emily Inglethrop) dan adik kandung John (Lawrence Cavendish). Selain itu, Hasting juga diperkenalkan kepada penghuni lain Styles Court yaitu Alfred Inglethrop (suami baru Emily), Mary Cavendish (istri John), Cynthia Murdoch (anak asuh Emily), Evelyn Howard (pelayan setia Emily), dan pelayan rumah lainnya. Keluarga Cavendish merupakan salah satu keluarga kaya di Styles yang hartanya berasal dari wasiat ayah kandung John.

Semua terlihat baik-baik saja sampai dua belas hari kemudian. Malam nahas menimpa keluarga Cavendish, di mana mereka sekeluarga menyaksikan kematian Emily, kecuali Alfred dan Evelyn. Alfred mengaku terjebak di rumah temannya dan Evelyn berada di rumahnya yang berjarak 24km dari Styles Court, karena sebelumnya dia telah mengundurkan diri. Kematian Emily terlihat aneh di mata Dr. Bauerstein, seorang spesialis dan ahli racun dari London. Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan Dr. Bauerstein dengan Dr. Wilkin (dokter pribadi Emily), kematian Emily dikarenakan racun strychnime. Ada satu spekulasi mengatakan bahwa ini kasus bunuh diri. Namun, naluri detektif Poirot mengatatakan hal lain.

Atas seizin John, Hasting dan detektif Poirot melakukan penyelidikan di Styles Court. Selama penyelidikan berlangsung, banyak fakta-fakta yang mencengangkan sekaligus membingungkan. Ditambah lagi, setiap orang yang berada di Styles Court diduga memiliki motif untuk membunuh Emily dan ditutupi dengan alibi yang sempurna. Hal tersebut memperumit dalam penyelesaian kasus. Tetapi, berkat pemikiran kritis seorang detektif Poirot, pelaku pembunuhan berhasil ditangkap.

Ide cerita yang dirangkai terpengaruh dari latar belakang sang penulis, Agatha Christie, yang berprofesi sebagai apoteker. Terlihat dari media pembunuhan dalam novel ini menggunakan racun dan beberapa tokoh yang berhubungan dengan dunia medis, seperti tokoh Dr. Baurstein dan Dr. Wilkin, tokoh Cyinthia Murdoch yang bekerja sebagai Perawat, tokoh Lawrence yang pernah mendapat gelar dokter, dan tokoh Evelyn yang ayahnya seorang dokter.

Dalam novel ini, Agatha Christie menyajikan banyak plot twist. Seperti permasalahan rumah tangga John dengan Mary, perasaan Lawrence terhadap Cynthia, dan pemikiran detektif Poirot dalam mengungkapkan cara pembunuh membunuh Emily. Namun, di antara beberapa plot twist  yang disajikan, ada satu yang paling menarik hati, yaitu tindakan detektif Poirot dalam menyelamatkan rumah tangga John dengan Mary. 

Selain plot twist yang menarik, Agatha Christie juga menyelipkan beberapa ilustrasi denah ruangan dan surat yang sangat membantu kita untuk ikut berimajinasi dalam cerita yang mengalir. Namun sangat disayangkan, karena buku ini merupakan buku terjemahan dari bahasa Inggris, ada beberapa kata bahasa Prancis yang tidak ikut diterjemahkan dan sukar dimengerti oleh kaum awam seperti aku.

Bagi pecinta kisah misteri, buku ini cocok untuk dibaca. Alur cerita yang rumit dan tidak bisa ditebak mengajak kita turut berfikir kritis seperti detektif Poirot. Namun perlu diingat juga, bijaklah dalam membaca. Perhatikan juga perasaan saat mau memulai membaca, supaya buku genre fiksi kriminal ini tidak mempengaruhi bawah alam sadar teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun