Mohon tunggu...
Shonanar Rohman
Shonanar Rohman Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi dengan menulis

Seorang yang antusias dengan dunia pendidikan dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Book

Ternyata Ini Dia Buku Pengembangan Diri Terbaik!

21 Februari 2024   14:59 Diperbarui: 21 Februari 2024   17:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tertarik untuk membaca buku pengembangan diri? Bagi orang-orang, khususnya para pencinta buku, pastinya ada salah satu atau bahkan lebih buku pengembangan diri yang terselip pada daftar buku yang wajib untuk dibaca.

Buku pengembangan diri memang memiliki daya magis untuk dinikmati karena ada banyak manfaat setelah membacanya. Contoh manfaat buku pengembangan diri  yakni meningkatkan motivasi, membantu menyelesaikan masalah dan bahkan membuka potensi diri. Oleh karena manfaat tersebut, maka tak khayal buku-buku seperti Terima Kasih Sudah Mengatakan (2021) karya Kim Yu-Jin, Berani Tidak Disukai (2019) karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga dan Beginners (2022) karya Tom Vanderbilt menjadi rekomendasi buku pengembangan diri yang laris di pasaran.

Akan tetapi, dari sekian banyaknya buku pengembangan diri yang telah beredar luas dan dibaca oleh banyak orang, manakah buku yang bisa dikatakan terbaik?

Jika harus menjawab pertanyaan tersebut, orang-orang akan memberikan sudut pandang mereka yang subyektif. Dan apabila mesti dicari obyektifitasnya, maka suara mayoritaslah yang akhirnya menjadi pemenangnya. Ujung-ujungnya poin esensi buku pengembangan diri manakah yang terbaik nampak samar-samar. Lantas, apakah benar-benar ada buku pengembangan diri terbaik?

Sebelum bisa menjawabnya, terlebih dahulu perlu diketahui makna buku pengembangan diri itu sendiri. Sejatinya, makna buku pengembangan diri itu adalah buku yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, mampu mengubah suatu atau banyak aspek dalam diri seseorang ke arah lebih baik. Perubahannya bisa dilihat di aktivitas sehari-hari. 

Sementara aspek diri yang dimaksud bisa meliputi keterampilan, kejiwaan, pemikiran, keilmuan, wawasan, motivasi atau bahkan spiritualitas yang dimiliki seseorang. Jadi, kata kuncinya ada pada perubahan, dan fokus sasarannya adalah ada pada internal seseorang, dan internal ini yang pada akhirnya berdampak pada eksternalnya.

Apabila menelaah dengan seksama pengungkapan makna buku pengembangan diri di atas, maka sudah bisa ditemukan crucial point-nya . Secara implisit, makna tersebut menjurus bahwa semua buku dengan jenis dan genre apapun merupakan buku pengembangan diri. Maksudnya, buku-buku seperti fiksi & non fiksi adalah buku pengembangan diri. Hal ini karena nyatanya buku-buku tersebut mampu membuat (setidaknya) salah satu aspek diri jadi lebih baik. 

Novel contohnya, seringkali kejiwaan seseorang tatkala membacanya bisa disulap menjadi lebih bahagia dan termotivasi. Tak kalah dengan novel, buku ilmiah pun jika dibaca, ilmu dan wawasan pembacanya dapat dipastikan akan semakin menggunung, dan kemudian pembaca menerapkan ilmu dan wawasannya untuk aktivitas kehidupan sehari-harinya. Itulah bukti adanya pengembangan yang muncul dari dalam diri ketika membaca semua ragam buku, termasuk buku fiksi dan non fiksi.

Sekarang perihal bagian "terbaik"-nya. Ketika semua jenis buku adalah buku pengembangan diri, maka hal itu sekaligus membuat semua buku tersebut menjadi buku pengembangan diri terbaik. Alasan mengapa hal itu bisa terjadi karena semua buku mengaktivasi pengembangan aspek diri tertentu yang dikehendaki oleh si pembaca. 

Penjelasannya seperti ini; tatkala pembaca ingin mengembangkan diri terkait keterampilan pengambilan keputusan, maka ia secara sadar akan membaca buku yang relevan dengan kebutuhannya. Dan di saat itulah buku yang ia baca tersebut berpredikat buku pengembangan diri terbaik. Intinya, buku yang dibaca oleh seseorang adalah buku terbaik untuknya. Alhasil, semakin banyak ia membaca buku, semakin banyak pula buku berlebel buku pengembangan diri terbaik untuk dirinya.

Meskipun semua buku ialah buku pengembangan diri terbaik, orang-orang tetap harus mencatat bahwa tidak semua buku harus mereka baca atau cocok untuk mereka. Orang-orang bisa membaca buku berdasarkan dari aspek diri mana yang butuh untuk lebih dikembangkan agar terwujudnya aktivitas kehidupan yang jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun