Mohon tunggu...
Shomadu Nur Fadzillah
Shomadu Nur Fadzillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Dunia Pendidikan Sekolah Dasar

26 April 2024   11:02 Diperbarui: 26 April 2024   11:14 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesetaraan gender ialah kondisi dimana laki-laki maupun perempuan memiliki kesamaan untuk mendapatkan hak-haknya sebagai manusia yang dapat berperan. Kesetaraan gender memiliki tujuan agar semua orang mendapatkan perlakuan yang adil di semua bidang kehidupan, baik dalam bidang sosial, politik, maupun pendidikan di sekolah.

Sekolah sebagai tempat menuntut ilmu, sudah seharusnya menerapkan kesetaraan gender, mengajarkan mengenai pentingnya menjunjung tinggi hak-hak, kesetaraan peran dan tidak ada sikap diskriminasi antara satu dengan yang lainnya. Pendidikan di sekolah dasar sebagai pendidikan yang mempunyai tujuan membentuk pondasi karakter peserta didik. Maka, guru sebagai pendidik harus mampu membimbing dan menanamkan pentingnya kesetaraan gender terhadap peserta didik, agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai kesetaraan gender.

Terdapat beberapa contoh yang dapat diimplementasikan untuk mewujudkan kesetaraan gender di sekolah, diantaranya:

1. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru harus bersikap adil antara perempuan dengan laki-laki. Ketika ada tugas kelompok, maka guru dapat membentuk kelompok secara heterogen, sehingga tidak ada pengelompokkan khusus. 

2. Peserta didik baik laki-laki maupun perempuan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, pikiran, ataupun gagasan tanpa membatasinya. 

3. Peserta didik diperbolehkan memilih dan mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakatnya, semua berhak mengikuti ekstrakulikuler tanpa ada larangan khusus, contohnya seperti ekstrakulikuler futsal dapat diikuti oleh laki-laki maupun perempuan dan ekstrakulikuler menari juga dapat diikuti perempuan maupun laki-laki. 

4. Sama-sama mengerjakan piket kelas, baik laki-laki maupun perempuan, sehingga tidak hanya perempuan saja yang bertugas membersihkan kelas, tetapi anak laki-laki pun juga harus ikut membersihkan kelas sesuai dengan jadwal piketnya. 

Dengan demikian keseteraan gender perlu diimplementasikan kepada peserta didik, agar mereka dapat memiliki pengetahuan dan dapat menjunjung tinggi kesetaraan gender. Sehingga dapat meminimalisir ataupun menghilangkan adanya sikap diskriminasi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun