Mohon tunggu...
SholikulHadi Spd
SholikulHadi Spd Mohon Tunggu... Jurnalis - saya adalah penulis lapas untuk sosial masyarakatan dan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Surat Menantu buat Mertua

4 Desember 2019   18:28 Diperbarui: 4 Desember 2019   20:38 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulo kalau baru setrees bareng bareng dan bersama, mestinya morotuo  jangan bikin masalah baru kepada saya begini dong. Kalau rumah tangga saya dan indah di jadikan batu loncatan Ibu mertua untuk membangun imperium di magelang , monggo Indah di pindah teng Magelang mawon.sebab kekuatan kita adalah kekuatan badai , kekuatak akal pikiran , perasaan, hati, pola, teknis, yang ibu sendiri tahu sebab pernah bertempur calonan Petinggi 3 kali, masak menyelesaikan teka teki begini ibu pusing.

Dari dulu juga ibu tentu sudah tahu kelemahan dan potensi saya dalam menghendel Indah , jadi sebenarnya  tak ada alas an kalau hanya pekara tak keplek begitu saja di jadikan alas an megatke indah dan memisahkan saya dengan anak-anak , dan bukankan sekarang ibu sudah sukses melancarakan serangan pada saya sepuas hati,  dan bukannya membantu dan  menanting saya dan membangun mahligai rimah tangga saya.

Saya tidak pengen di bangunkan rumah kok buu, nanti ada saatnya saya yakin  pasti bias membuat, saya hanya ingin mertuaku faham dan sadar cara cara sepihak yang dipakai indah dengan membabi buta mendeskriditkan saya di depan masa itu  merugikan  dia juga , sebab bagaimanapun banyak utang utangnya yang memakai nama saya memao saya, tanda tangan saya.

Dalam memimpin mas didik maunya ya membantu dan menolong saja sifatnya , itu pun  kalau yang ditolong mau , kalau sudah nggak mau ya nggak saya paksakan. ( SHolihul hadi _penulis Sastra Lepas _ Seriat Novel tanpa titik  rolade - Penulis  dari ASNI ( akdemi seni insani Indonesia ) kota    PATI )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun