Mulo kalau baru setrees bareng bareng dan bersama, mestinya morotuo  jangan bikin masalah baru kepada saya begini dong. Kalau rumah tangga saya dan indah di jadikan batu loncatan Ibu mertua untuk membangun imperium di magelang , monggo Indah di pindah teng Magelang mawon.sebab kekuatan kita adalah kekuatan badai , kekuatak akal pikiran , perasaan, hati, pola, teknis, yang ibu sendiri tahu sebab pernah bertempur calonan Petinggi 3 kali, masak menyelesaikan teka teki begini ibu pusing.
Dari dulu juga ibu tentu sudah tahu kelemahan dan potensi saya dalam menghendel Indah , jadi sebenarnya  tak ada alas an kalau hanya pekara tak keplek begitu saja di jadikan alas an megatke indah dan memisahkan saya dengan anak-anak , dan bukankan sekarang ibu sudah sukses melancarakan serangan pada saya sepuas hati,  dan bukannya membantu dan  menanting saya dan membangun mahligai rimah tangga saya.
Saya tidak pengen di bangunkan rumah kok buu, nanti ada saatnya saya yakin  pasti bias membuat, saya hanya ingin mertuaku faham dan sadar cara cara sepihak yang dipakai indah dengan membabi buta mendeskriditkan saya di depan masa itu  merugikan  dia juga , sebab bagaimanapun banyak utang utangnya yang memakai nama saya memao saya, tanda tangan saya.
Dalam memimpin mas didik maunya ya membantu dan menolong saja sifatnya , itu pun  kalau yang ditolong mau , kalau sudah nggak mau ya nggak saya paksakan. ( SHolihul hadi _penulis Sastra Lepas _ Seriat Novel tanpa titik  rolade - Penulis  dari ASNI ( akdemi seni insani Indonesia ) kota   PATI )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H