Mohon tunggu...
Sholihul Mubarok
Sholihul Mubarok Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Berfikir, membaca, menulis, menulislah hingga abadi di sana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pecandu Rindu

10 November 2023   18:35 Diperbarui: 10 November 2023   18:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lengkung waktu masih terus berputar, menanjak pada ketinggian tebing malam di atas kepala yang masih enggan terlelap di pembaringan/Oleh: Sholihul Mubarok

Oleh: Sholihul Mubarok


Ia yang senantiasa melumuri hari dengan angan juga mimpi, melukis tentang bentuk abstraknya suatu perjumpaan, meski pada akhirnya warna tak sampai ke ujung keindahan.

Di hadapan kaca, ia mengembara, menjejaki lipatan terjal di beberapa sudut wajah yang memori serta melankoli.

Jemari renta itu tetiba terhenti pada cekungan pipi, sepertinya ia teringat akan sesuatu, mungkin ia menafsirkannya sebagai lahat, tempat segala kenangan dan rindu dikebumikan.

Lalu hatinya pun mulai panik, pekik suaranya seakan tercekik oleh ketidakberdayaan akan kerelaan.

Mengerang lirih, meringkih letih melafalkan nama seseorang yang dulu belum sempat ia temui.

Malam pun berlabuh, lalu subuh bersiap menabuh, namun ia tak jua beranjak dari pengamatannya terhadap cermin, mungkin hanya dengan wajah di balik kaca yang sanggup menampung beban kisahnya ketimbang harus bercengkrama dengan sahabatnya.

Kemudian, subuh pun mengendapkan kesunyian lewat lengkingan azan yang begitu menggema seolah mengajak tubuh ringkih itu untuk bersijingkat dari keputusasaan.

Bangun, bangunlah, Tuan, sebelum engkau ditertawai kokokan ayam, berdiri dan ayunkan langkahmu, Tuan, sebelum cericit burung mencemooh kerapuhanmu dan bergegaslah maju, sebelum kekuncup mawar itu bermekaran oleh hadirnya fajar, lari dan kejarlah Dia sebelum ragamu remuk pada suatu ketika.

Gelegar suara-suara itu seperti ribuan cambuk nan siap memecut jiwa pengecutnya untuk segera merangkai kembali sketsa pertemuan di atas sajadah doa kepadaNya tempat bermuaranya semesta.


Gresik, 04 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun