Peternakan ayam potong di jember menjadi salah satu usaha yang kian diminati masyarakat. Selain karena permintaan kebutuhan konsumsi daging ayam yang begitu besar, faktor ekonomi juga yang mendorong beberapa masyarakat di wilayah jember untuk mencoba bisnis ini.
Faktanya, provinsi jawa timur masih termasuk salah satu provinsi dengan potensi besar dalam sektor pangan (ikan laut, jagung, padi, produksi daging ayam potong dan sapi potong).
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir beberapa peternak ayam potong jember yang mengeluh kepada pemerintah mengenai fluktuasi harga pasar ayam potong, harga pakan, harga bibit ayam (DOC) yang kurang bersahabat dengan para petani ayam potong.
Usaha ternak ayam potong di jember ini, seperti juga ada di wilayah lainnya, terkelompok menjadi 2 jenis, yaitu usaha ternak mandiri, dan usaha ternak kemitraan.
- Ternak mandiri
Masyarakat yang sudah memiliki dasar dalam dunia peternakan ayam potong, dan punya modal untuk membangun usaha ini, biasanya mereka tak ragu untuk memakai jenis usaha ternak mandiri.
Karena sesuai namanya, jenis usaha ini digerakkan secara mandiri dan tidak melibatkan kerjasama dengan pihak perusahaan peternakan. Jadi untung ruginya ditanggung sendiri.
Dari persiapan kandang, lahan, DOC, pakan, obat-obatan hingga pemasaran pasca panen akan dipersiapkan sendiri oleh si empunya. Beberapa masyarakat jember memakai jenis usaha ini untuk ternak ayam potong karena dinilai mudah dan tidak terikat dengan kemitraan.
- Ternak kemitraan
Dalam jenis usaha ternak ayam potong kemitraan, ada dua pihak yang dilibatkan. Pihak pertama sebagai perusahan peternakan mitra selaku perusahaan inti dan pihak kedua peternak rakyat selaku mitra plasma.
Jadi hubungan kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak, tujuan utamanya adalah saling menguntungkan baik itu untuk peternak rakyat maupun perusahaan inti.
Pada umumnya perusahaan inti akan memberikan syarat-syarat kemitraan kepada peternak rakyat. Didalamnya juga terlampir kontrak kemitraan ternak tersebut.
Peternak rakyat/ mitra plasma akan menyediakan kandang/ lahan, tenaga kerja, air, listrik serta peralatan.
Perusahaan inti sebagai penyedia SAPRONAK (Sarana Produksi Peternakan) yang terdiri dari bibit, obat, pakan ayam. Selain itu beberapa perusahan mitra memberikan bimbingan teknis bagaimana cara ternak ayam potong yang benar.
Mungkin hal ini yang menjadikan salah satu alasan peternak ayam potong akan menggunakan pola kemitraan.
Karena untuk menyediakan SAPRONAK, membutuhkan dana yang cukup besar. Selain itu, dengan sistem kemitraan ini, peternak tidak akan dibingungkan dengan pemasaran ayam potong pasca panen, karena pada umunya itu menjadi tanggung jawab perusahaan mitra.
Kerja sama kedua belah pihak akan menjadi faktor kesuksesan ternak ayam potong dengan sistem kemitraan. Selain itu juga harus ada tranparansi, kejujuran baik dari perusahaan inti ataupun peternak rakyat.
Ternak ayam potong di jember yang menggunakan pola kemitraan juga sudah banyak dipakai oleh masyarakat. Contoh kecil di daerah ambulu dan daerah-daerah lainnya.
Masing-masing jenis usaha ternak ayam potong diatas, punya kelebihan dan keuntungan. Jadi sebelum anda berniat untuk membuat usaha ternak ayam potong di jember, silakan dipertimbangkan terlebih dahulu kira-kira sistem peternakan mana yang lebih cocok dengan perekonomian anda.
Untuk ternak ayam potong pola kemitraan, penulis mengingatkan agar peternak membaca dengan jelas perjanjian yang mengikat dengan perusahaan inti, agar bisa dikalkulasi kerugian dan keuntungannya kedepan.
Sudah menjadi hal yang lumrah, jika pada saat ini banyak orang mencari usaha yang cocok dengan keadaan ekonominya. Dan usaha ternak ayam potong di jember adalah termasuk salah satu usaha prospek sebab kebutuhan konsumsi daging ayam yang juga besar.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Originally published at sevendreamfarm.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H