Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rezeki Terhalang Akibat Perbuatan Dosa

29 Oktober 2016   05:18 Diperbarui: 29 Oktober 2016   08:42 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia tidak terlepas dari perbiaatan salah dan dosa. Tapi banyak yang tidak sadar, ternyata perbuatan dosa itu mengakibatkan Allah murka. “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (An Nuur 24 : 63).

Bagi pelaku maksiat, menurut Syahroni Mardhani, Lc, Allah akan memberikan hukuman. Pertama, hukuman yang kasat mata. Kedua, hukuman yang tidak kasat mata. Yang tidak kasat mata, Syahroni mencontohkan sulitnya orang dalam menerima ilmu.

“Aku bertanya pada guruku, Imam Waqi, tentang buruknya hafalanku,” Maka ia mengatakan, “Tinggalkan maksiat, karena ilmu itu cahaya dan cahaya Allah tidak akan turun pada orang yang suka berbuat maksiat,” ujar guruku memberi nasehat.

Hukuman yang kasat mata, menurut Syahroni, terlihat dengan sangat jelas. “Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak bermaksud menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Al Ankabut 29 : 40).

Namun kadang ada hukuman yang tidak disadari. Hukuman itu berupa tidak ada dorongan dan semangat untuk berbuat baik, ada pula hukuman dapat berupa kehidupan yang sempit, gersang, dan tidak bahagia.“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha 20 : 124).

Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" 126. Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan." (Thaha 20 : 124 – 126).

HUKUMAN DAPAT BERUPA KEHINAAN DI DUNIA

Lebih lanjut Syahroni menjelaskan, orang yang berbuat maksiat juga mendapat hukuman berupa kehinaan di dunia. “Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan. “(Al Araf 7 : 152).

Dalam keterangan berikutnya, Allah menegaskan,“Barang siapa yang dihinakan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (Al Hajj 22 : 18).

Sering berbuat dosa, juga bisa menyebabkan hati menjadi keras dan tertutup dengan noda hitam. Kemaksiatan itu kadang berbekas pada seseorang, wajahnya suram, hatinya gelap, dan lain sebagainya.

“Dan sesungguhnya keburukan (dosa, maksiat) itu akan membuat wajah jadi hitam (muram), kegelapan di hatinya dan di kuburnya, menimbulkan penyakit di badan, kesulitan dalam rizki dan dibenci (tak disukai) oleh banyak orang,” katanya.

Demikian pula dapat menyebabkan matinya sekeping hati apabila tidak ada penyesalan atas segala dosa dan maksiat yang dilakukan pada Allah.

Sesungguhnya seorang mukmin itu jika melakukan perbuatan dosa, laksana membuat satu titik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat, meninggalkan perbuatan dosa tersebut dan beristighfar, maka kembali bersih, bercahaya hatinya. Tapi, jika dia terus berbuat dosa, maka akan terus bertambah titik hitamnya, bagaikan ‘penutup’ (penghalang) yang Allah sebutkan dalam firman-Nya, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka kerjakan itu menutupi hati mereka” (Al Muthaffifin 83 : 14) (HR Ibnu Majah) Kitab Zuhud.

PERBUATANMAKSIAT MENJADI PENGHALANG REJEKI

Penghasilan seseorang bahkan bisa terhalang jika dia melakukan perbuatan maksiat. Dalam suatu Hadis disebutkan, “Sesungguhnya seseorang itu akan terhalang dari rejekinya lantaran perbuatan dosa yang dilakukannya,” (HR Ibnu Majah).

Yang lebih mengerikan, pelaku maksiat akan diberikan hukuman oleh Allah berupa dia akan dipimpin oleh seorang yang dhalim. “Demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang dzalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan. “ (Al- An’am 6 : 129).

Ibnu Mas’ud berkata, “Siapa yang menolong orang yang dzalim, maka Allah akan jadikan orang dzalim itu berkuasa atasnya.” (sumber : Tafsir Ibnu Katsir, QS Al An’am : 129).

Seorang penyair berkata, “Tak ada sebuah tangan (kekuasaan) kecuali ada tangan (kekuasaan) Allah di atasnya dan tak ada orang yang berbuat dzalim kecuali akan diuji oleh Allah dengan kedzaliman orang dzalim itu sendiri.”

LIMA HUKUMAN KARENA LIMA KESALAHAN

Dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Lima (hukuman dan teguran) karena lima (kesalahan).” Para sahabat bertanya,

“Apakah lima karena lima itu wahai Rasulullah?”

Pertama, “Tidaklah satu kaum yang membatalkan janjinya (pada Allah) kecuali kaum itu akan dikuasai oleh musuhnya,” jawab Rasulullah.

Kedua, tidaklah satu kaum berhukum kepada selain hukum Allah kecuali kemiskinan akan menimpa mereka. Ketiga, tidaklah sebuah kemaksiatan (perbuatan keji) itu sudah tersebar di mana-mana kecuali kematian (kebinasaan) akan datang.

Keempat, tidaklah satu kaum curang dalam menimbang dan menakar kecuali pohon-pohonan tak akan tumbuh subur. Kelima, tidaklah satu kaum yang tak mau menunaikan zakat kecuali hujan akan tertahan.” (HR Thabrani).

Barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), maka akan Kami adakan baginya syaitan, maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 43 : 36).

Di bagian akhir kajiannya, Syahroni menekankan perlunya berdoa agar cinta pada kebaikan dan benci pada kemaksiatan. “Ya, Allah, jadikan kami cinta pada keimanan dan jadikan keimanan itu indah di dalam hati kami serta jadikanlah kami benci pada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Dan jadikanlah kami sebagai orang yang mengikuti jalan yang lurus.

Ya Allah, berikanlah pada kami kejujuran dan keikhlasan dalam perkataan dan perbuatan. Ya Allah, sucikan hati kami dari kemunafikan. Bersihkan amal perbuatan kami dari riya. Jaga lisan kami dari kebohongan. Jauhkan mata kami dari sikap khianat. Engkau mengetahui setiap pandangan mata yang berkhianat dan Engkau mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi di dalam hati.” Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun