Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Manusia Harus Menjual Dirinya

14 Februari 2016   10:18 Diperbarui: 14 Februari 2016   11:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Harusnya seorang suami mengatakan pada istrinya, “Biarkan semua ini aku yang bertanggung jawab. Biarkan aku yang lelah asalkan engkau dan anak-anak bahagia. Ini suami sejati,” ujar Muhsinin. Itu sebabnya  tingkat ketaatan istri terhadap suami menjadi rendah, karena istri dipaksa mengambil sesuatu yang bukan kewajibannya.  Istri disuruh ikut kredit rumah, mobil, beli susu, dan sebagainya. Ini tidak boleh kecuali kalau kepepet. Kalau kepepet namanya hutang pada istri.

Kalau suami tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh isi rumah, ia bisa menggunakan tiga opsi. Pertama, memohon kebaikan istrinya untuk menghibahkan hartanya pada sang suami. Ini berarti tangan suami berada di bawah. Kedua, memohon istrinya agar mensedekahkan hartanya pada sang suami. Ini lantaran sang suami dianggap fakir miskin. Ketiga, berhutang pada istri untuk digunakan menafkahi keluarga.

Kecendrungan manusia ingin mendapat banyak. Penyakit seperti ini sampai pada pejabat tinggi. Seharusnya jabatan  itu suatu pekerjaan untuk berbuat sesuatu yang baik untuk bangsa. Di Yogya ada abdi dalem yang hanya ingin mengabdi pada raja, karena gaji yang mereka peroleh sangat kecil.  Kebanyakan manusia termasukk pejabat maunya hanya memperoleh tapi tidak mau memberi. Bersambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun