Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banyak Kebaikan dari Berkurban

19 September 2015   09:13 Diperbarui: 19 September 2015   09:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti ibadah shalat, puasa, zakat, dan haji, perintah kurban pun mengandung hikmah yang tidak sedikit. Muhammad Aniq mengatakan, berkurban merupakan salah satu syiar-syiar Allah. Ada empat yang berbicara tentang syiar-syiar Allah dalam Al-Qur’an. Tiga di antaranya dikaitkan dengan ibadah haji dan umroh. Satunya lagi dikaaitkan dengan kurban.

Yang berkaitan dengan ibadah haji dan umroh dijelaskan Al-Qur’an, “Sesungguhnya sofa dan marwah merupakan syiar-syiar Allah.” Dalam ayat yang kedua dijelaskan, “Hai orang-orang yang beriman, jangan sekali-kali kalian melanggar larangan-larangan Allah (syiar Allah.” Yang ketiga, “Demikianlah barang siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah itu bukti ketaqwaan dalam hatinya.”

“Syiar-syiar Allah, baik yang berbentuk ibadah haji, umroh, maupun kurban sesungguhnya ukuran ketaqwaan yang ada dalam hati kita,” katanya di hadapan jamaah Masjid Daaruttaqwa, Wisma Antara, Jakarta. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang–orang yang bertaqwa.”  

Dalam surat Al-Haj: 37, “Yang sampai pada Allah itu bukan darah dan dagingnya melainkan ketaqwaannya.” Ketaqwaan dari orang yang berkurban. Syiar Allah yang keempat dijelaskan dalam suart Al-Haj:36: “Dan unta-unta itu kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah.”

Ketika Allah mengaitkan syiar dengan kurban, di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak. Syiar-syiar Allah berupa penyembelihan hewan kurban harus didahulukan dan diutamakan di atas yang lainnya. “Kalau kita banyak punya keinginan dan bertepatan dengan syiar Allah, maka yang kita dahulukan adalah berkurban,” tegasnya.

Berkurban merupakan upaya menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim. Di balik berkurban, terdapat banyak kebaikan. Banyak kebaikan cakupannya di dunia dan akhirat. Nabi mengungkpkan tentang hikmah berkurban, di dalamnya terdapat kebaikan yang begitu banyak, karena di setiap helai rambutnya kebaikan. Demikian pula setiap helai bulunya itu kebaikan.

Betapa banyak kebaikan yang Allah catat dari orang yang berkurban. Berkurban juga perbuatan yang paling disukai oleh Allah pada hari Idul Kurban. Nabi menjelaskan, “Sesungguhnya hewan yang dikurbankan itu akan didatangkan di hari kiamat, lengkap beserta tanduk, bulu, dan kukunya. Allah begitu cepat membalas kebaikan terhadap orang yang berkurban. Allah begitu cepat membalas kebaikan orang yang berkurban sebelum darah hewan yang dikurbankan jatuh ke tanah.”

Selain itu, berkurban juga salah satu cara meraih ampunan Allah . Ketika seseorang berkurban, hendaknya ikut menyaksiikan penyembelihannya. Rasulullah bersabda, “Wahai Fatimah, saksikan hewan kurbanmu.” Hadis ini menurut Aniq, menjadi dalil bahwa menyaksikan penyembelihan hewan kurban hukumnya sunnah, karena termasuk bagian dari menghidupakn syiar Allah.

Bagi yang tidak mampun berkurban, disunnahkan untuk membantu proses penyembelihan hewan kurban, mulai dari menyembelih, menyacah daging sampai mendistribusikannya. Bahkan menyaksikan saja proes penyembelihan itu termasuk yang dianjurkan oleh Nabi. Ini termasuk mengagungkan syiar Allah.

“Kebanyakan yang terjadi di antara kita, sudah tidak mampu berkurban, mereka masih tidak mau membantu penyelesaian penyembelihan kurban. Mendistribusikannya juga tidak ikut. Menyaksikan saja juga tidak bersedia. Dia hanya menunggu pembagian hewan kurban di rumah sambil nonton TV,” ujarnya prihatin.

Ia juga menguraikan hikmah berkurban yang berhubungan dengan dunia. Keberkahan yang akan diperoleh dari Allah dalam harta, diri, dan keluarga. Keberkahan artinya bertambahnya kebaikan. Bisa jadi dari sisi nominal hartanya berkurang karena sudah digunakan untuk berkurban, tapi makna keberkahan dari harta yangt ada tersebut, Allah memberikan kebaikan-kebaikan dengan menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang sholeh dan sholihah, rumah tangganya dijadikan sebagai rumah tangga yang sakinah, mawadah, warohmah (kelurga yang harmonis). Seluruh anggota keluarganya diberikan sehat wal afiat.

Kalau mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an yang ada hubungannya dengan masalah keberkahan, menurut pengamatannya, semuanya dihubungkan dengan dzat Allah. Artinya keberkahan itu mutlak milik Allah dan Allah akan menurunkan ke dalam diri orang tersebut dengan mengikuti seluruh perintah dan larangan-Nya.

Hikmah berkurban lainnya, untuk memunculkan rasa empati dalam kehidupan seseorang. Jalan meraih surganya Allah terkadang dihubungkan dengan hablum minallah (hubungan dengan Allah) dengan melakukan shalat tahajud, beristighfar dengan memohonan ampunan-Nya,

Banyak juga ayat yang menerangkan untuk meraih surga perlu dibangun dengan hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia) dengan melakukan kebaikan terhadap sesamanya dengan pertama, memberikan sedekah baik pada saat lapang maupun sempit. Mau meringankan kesulitan yang dihadapi orang lain.

Kedua, orang yang mampu menahan amarahnya. Sebab dengan amarah akan menyebabkan sebagian kecerdasannya akan hilang. Orang yang marah akan merugikan dirinya. Yang dilakukan oleh orang yang marah seluruhnya negatif, baik tutur kata maupun perbuatannya. “Tidak ada orang marah itu memberikan hadiah kepada orang,” katanya. Yang ketiganya, mudah memaafkan kesalahan manusia.

Untuk memunculkan rasa empati itu, salah satunya melalui ibadah kurban. Hikmah lainnya dari berkurban, bisa menjaga stabilitas kehidupan sosial. Dari syariat berkurban ini di baliknya ada rahmat. Dalamm kehidupan ini ada orang yang mampu dan tidak mampu. Untuk menjembatani kehidupan yang berbeda tersebut, Allah sediakan jalan selain dengan zakat dan sedekah juga berkurban.

Orang yang memapu dengan berkurangnya harta akan membuat orang yang menerima kurban akan hormat kepada yang berkurban. Ini lantaran mereka beribadah melalui sisi sosial, salah satunya berkurban. Bahkan kurban ini bisa menyelamatkan akidah.(Bersambung). Judul berikutnya, “Berkurban Boleh Berhutang.”    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun