Mohon tunggu...
Mar'a Sholihah
Mar'a Sholihah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mensyukuri Ni'mat Alloh dengan Maulid

19 Desember 2016   23:21 Diperbarui: 20 Desember 2016   01:10 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pagi harinya baru acara inti yaitu kirab endog-endogan dan pembacaan shalawat, dilanjutkan dengan ceramah. Dalam tasyakuran ini berbeda dengan tasyakuran pada tanggal 12 Rabiul awal. Slametan ini, setiap warga Macan Putih wajib membawa ancak. Dalam ancak tersebut berisi komponen inti dan komponen suplemen. Komponen inti terdiri dari  tumpeng kurang lebih 1,5 kg dan ayam panggang yang masih utuh. Sedangkan komponen suplemen adalah lauk-lauk yang lain. Seperti mi, telur goreng dan sambal. Yang mengikuti slametan ini bukan berasal dari masyarakat macan putih itu sendiri. Melainkan masyarakat yang diundang dari desa tetangga. Acaranya pada pagi itu kirab endhog-endhogan ,yang diikuti oleh siswa MI, sembari menunnngu kirab datang, di masjid mulai pembacaan srakalan (berjanji), kemudian pengajian dan ditutup dengan tasyakuran. Setiap orang yang datang menghadiri undangan diberi ancak dan dibawa pulang.

Bahkan, tradisi ini cukup kental dan sangat berhubungan erat dengan terjalinnya hubungan tali silaturahmi antar warga. Ini juga seolah menjadi momen perayaan hari raya ketiga bagi warga Bumi Blambangan khususnya desa Macan Putih. Karena, tak jarang saat datang masa maulid Nabi, banyak keluarga sengaja pulang kampung untuk sekedar bercengkrama dan merayakan maulid Nabi bersama keluarga. Selain itu, warga desa Macan Putih sangat menghargai kepada siapa saja yang datang ke rumahnya. Siapa saja yang datang kerumahnya ketika Maulid Nabi akan diberi jamuan yang sangat memuaskan.

Tradisi ini tidak hanya dilakukan sekedar mengisi kekosongan, Ini juga sebagai bentuk rasa syukur warga kepada Allah SWT atas lahirnya junjungan Nabi agung Muhammad SAW. Tidak sedikit warga bergembira dan bahagia, tapi juga banyak dari mereka yang menitihkan air mata. Bahagia karena dapat berkumpul bersama, tapi sedih kala mengingat sentuhan perjuangan, panutan dan tauladan Nabi Muhammad SAW. Teriring do'a dalam tradisi ini mereka juga berharap agar mendapat syafaat serta mampu meneladani kehidupan Nabi.

Allohumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun