Mohon tunggu...
Diniyah Mar atus
Diniyah Mar atus Mohon Tunggu... Guru - Pelajar mahasiswa

Nineteen

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme dan Pemikiran Beberapa Para Tokoh

3 Juni 2020   14:38 Diperbarui: 3 Juni 2020   14:35 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggris adalah reconstruct yang artinya menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekontruksionisme adalah aliran yang berusaha merubah susunan lama dan membangun susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Yaitu melakukan perubahan dan menyusun kembali pola-pola lama menjadi pola-pola baru yang lebih modern.
Pendapat tokoh filsafat pendidikan rekonstruksionisme :
George F. Kneller (1984:195) membuat ikhtisar pandangan Michael W Apple tentang ideologi tersebut:
1. Pandangan Bahwa kemajuan itu tergantung dari sains dan industri.
2. Suatu kepercayaan dalam masyarakat agar orang mampu menyumbangkan jasanya dalam masyarakat kompetitif.
3. Kepercayaan bahwa hidup yang memadai sama dengan menghasilkan dan mengkonsumsikan barang dan jasa bagi masyarakat.
George S. Counts adalah seorang tokoh Rekontruksionalisme Sosial.
Counts mengecam pendidikan progresif karena telah gagal mengembangkan suatu teori kesejahteraan sosial dan ia menegaskan bahwa pendekatan pendidikan berpusat pada anak (the child centered approach).

Filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang ingin merubah tatanan yang dulu menjadi tatanan baru melalui pendidikan yang bercorak modern seiring berkembangnya zaman akan mengalami pembaharuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun